Bojonegoro – Detakpos – Korban tenggelam di Bendung Gerak Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, atas nama Sutrisno (40) warga Desa Mojosari, Kecamatan Kalitidu, memperoleh santunan Rp2,5 juta yang akan diserahkan kepada ahli warisnya,” kata Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, Jumat (323/11).
Korban Sutrisno ditemukan tidak jauh dari lokasi korban yang akan memancing terpeleset di di kawasan Bendung Gerak di “groundsill”, sekitar pukul 10.00 WIB.
Pencarian korban, lanjut dia, dilakukan dengan mengerahkan 30 personel dari SAR gabungan, kepolisian resor (polres), TNI, BPBD, Satpol PP, Basarnas, juga Brimob.
“Pencarian korban dilakukan selama dua hari dengan mengerahkan dua perahu karet,” ucapnya.
Dari rekaman CCTV di Bendung Gerak, terlihat korban Sutrisno berjalan dari sisi barat Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, menuju tengah berjalan dengan meniti “grondsill”.
Beberapa saat kemudian korban yang sudah berada di tengah terpeleset, dan kemudian tenggelam terbawa arus sungai terpanjang di Jawa.
“Arus air di Bendung Gerak kuat, sebab pintu baru saja dibuka,” kata seorang warga di Bendung Gerak.
Meski ada korban tenggelam, menurut seorang pedagang makanan di Bendung Gerak, para pemacning tetap berdatangan karena di lokasi setempat menjadi tempat berkumpulnya berbagai aneka ikan Bengawan Solo, antara lain, jambal/patin, rengkik dan tawes. (*/d1)