Bojonegoro – Detakpos – Pembangunan fisik Waduk Gongseng di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sudah mencapai 67 persen dengan target pembangunan waduk yang akan mengairi areal pertanian di wilayah timur itu, selesai pada 2019.
“Pengerjaan pembangunan yang dilakukan tahun ini yaitu pembangunan saluran pelimpas (spillway) dan “main dam”,” kata Kasi Pemanfaatan Air Baku Irigasi Dinas PU Sumber Daya Air Bojonegoro Doddi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Jumat.
Sesuai data menyebutkan pembangunan Waduk Gongseng dengan nilai kontrak Rp399 miliar dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero), pada 2015 berupa pembangunan jalan akses sepanjang 7,1 kilometer, juga saluran pengelak dan intake sepanjang 499 meter.
Pada 2017 pembangunan yang sudah dilaksanakan yaitu pembangunan “saddel dam”, saluran penggelak (spillway) sepanjang 180 meter, “cofferdam main dam”.
Sedangkan pada 2018 pembangunan juga saluran penggelak sepanjang 300 meter dan main dam elevasi 83 sepanjang 420 meter.
“Sesuai jadwal waktu pelaksanaan proyek Waduk Gongseng sampai dengan dengan 2 Desember 2019,” ucapnya.
Ia menambahkan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB) di Solo, Jawa Tengah, segera memberikan ganti rugi uang tanah sebanyak 60 bidang 67.351 meter persegi senilai Rp9,6 miliar milik warga Desa Papringan, Kecamatan Temayang.
“Pemberian ganti rugi tanah Waduk Gonseng akan dilaksanakan pekan depan,” ucapnya.
BBWSB sebelum ini juga sudah membayar tegakan jati di atas tanah Perhutani yang dimanfaatkan lokasi Waduk Gongseng sebesar Rp23,5 miliar dari total tagihan sebesar Rp178.285.064.100.
Waduk Gongseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak,dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik. Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare itu mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare.
Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik. (*/d1)