Jakarta– Detakpos -Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meyimpulkan publik (masyarakat) ingin Pancasila sebagai ideologi Negara yang semakin menguat.
Sebab, dari penelitian yang dilakukan sebanyak 27,5% masyarakat menyatakan Pancasila dapat membuat kaum minoritas tak ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Publik ingin Pancasila menguat karena hanya Pancasila yang dapat membuat pulau dan provinsi yang didominasi agama minoritas tak ingin memisahkan diri dari NKRI,” kata Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar dalam rilis survei bertajuk ‘Pilpres 2019 dan Kerinduan Lahirnya Indonesia yang Kuat’ di Kantor LSI Denny JA, Jakarta, kemarin.
Selain itu, lanjut dia, sebanyak 23,3% masyarakat menyatakan Pancasila terbukti ampuh merekatkan keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Lalu, sebanyak 17,8% masyarakat khawatir dengan bangkitnya sektarianisme, dan 14,6% masyarakat menyatakan Pancasila sebagai miniatur budaya Indonesia.
Sebanyak 70,7% publik juga menilai Pancasila harus didukung oleh 80-89 persen masyarakat agar semakin kuat. Adapula, 15,2% publik yang menilai Pancasila hanya butuh didukung oleh 51-81 persen masyarakat dan 6,7% menyatakan didukung oleh 90-100 persen.
“Pancasila perlu didukung sebesar 80-89 persen agar kuat di hati masyarakat,” ucap dia.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 14-22 September 2018, melalui face to face interview. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dan margin of error 2,9%.
LSI menemukan fakta dalam 13 tahun terakhir masyarakat pro Pancasila menurun dari
dari 85.2% pada tahun 2005, turun 81.7% pada 2010, 79.4% pada tahun 2015 dan 75.3% di tahun 2018.
Sisi lain, dalam kurun 13 tahun terakhir pro NKRI bersyariah cenderung naik dari 7.3% , 9.8%, 10.2% 11.0% dan 13.2% di tahin 2018.(dib)