Bojonegoro –Detakpos-Bupati Bojonegoro Ana Mua’wanah mengusulkan tempat pengeboran minyak di Bojonegpro, Jawa Timur, menjadi Blok Cepu-Bojonegoro.
Usulan perubahan nama Blok Cepu yang ada di Bojonegoro menjadi Blok Cepu Bojonegoro disampaikan kepada Komisi VII DPR.
“Ini ada sejarah yang keliru,” kata Bupati Bojonegoro Ana Mua’wanah saat menerima rombongan Komisi VII DPR RI di rumah dinasnya Jumat malam (5/10/18.
Dia menjelaskan penyebutan Blok Cepu harus diikuti nama Bojonegoro untuk tepatnya.
Sebab selama ini lanjut politisi asal PKB ini menyatakan banyak orang beranggapan bahwa Blok Cepu ini ada di Cepu Jawa Tengah.
Padahal lanjut dia lokasinya ada di Bojonegoro sehingga penyebutan adalah Blok Cepu Bojonegoro.
“Sejarah ini yang harus di luruskan,” tegasnya.
Apalagi tambah dia saat ini Bojonegoro produksi minyaknya cukup besar untuk Indonesia.
Dan dengan hal tersebut menurut Bupati perempuan pertama di Bojonegoro ini setidaknya sebagian pengolahannya diharapkan ada di Bojonegoro.
“Ini harapn kami agar bisa diperjuangkan,” katanya.
Ketua tim rombongan Komisi VII DPR RI Rudwan Hisjam menyaktaan siap membawa aspirasi terkait nama tersebut.
Dia menyatakan, hampir
30 persen produksi nasional berasal dari Bojonegoro.
Di mana produksi minyak nasional ada diangka 725 ribu barel per hari” ungkapnya.
Ridwan kemudian menyatakan Bojonegoro saat ini mampu memproduksi minyak sebanyak 225 ribu barel per hari. Karena itu ada beberapa catatan yang akan dibawa pihaknya
“Kami sepakat sekali dengan apa yang disampaikan Ibu Bupati,” tegasnya.(d/4)