Jakarta–Detakpos-Sutopo Purwo Nugroho. Itulah nama lengkap sosok yang sehari-hari akrab dengan panggilan Sutopo.
Pria terlahir dari pasangan suami-istri Suharsono Harsosaputro-Sri Roosmandari ini cukup menginspirasi. Menempatkan derita orang lain di atas derita dirinya
Betapa tidak. Ia yang didera kanker paru stadium 4 ini seakan tak peduli, tetap mengabdikan diri. Selalu memberi informasi saat bencana terjadi, melayani masyarakat terdampak bencana sepenuh hati.
Bukan semata karena mengemban jabatan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun filosofi hidup yang dipedomani.
“Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain,” ujar lulusan terbaik UGM tahun 1994 seperti dikutip Presiden Jokowi.
Filosofi hidup pria kelahiran 7 Oktober yang hari ini genap berusia 49 tahun itu melalui proses penempaan diri dan edukasi. Maklum, alumni IPB untuk gelar magister dan doktoral ini sedari muda memang mengutamakan pendidikan, edukasi. Hidup serba kekurangan materi tak menyurutkan diri. Status juara SMP, SMA hingga mahasiswa berprestasi pun ia raih. “Bukan karena saya pintar dan cerdas, melainkan karena tekun belajar,” ujar pria satu istri dan dua anak kelahiran Boyolali Jawa Tengah ini.
Hidup bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar dapat membantu orang lain.
Ungkapan itu senafas hadits Nabi, “Sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi kontribusi terbaik bagi sesama. ” DemikianR obikin Emhas, Ketua Pengurus Harian TanfidIiyah PBNU, Minggu, (7/10).
“Selamat Ulang Tahun, Pak Sutopo. Terus lupakan derita diri dan mengabdi. Ibu Pertiwi tersenyum karena mu.” ungkap
Robikin Emhas. (dib)