Bojonegoro – Detakpos – Tempe merupakan salah satu makanan sering dikonsumsi masyarakat dari mulai anak-anak sampai orang dewasa yang biasanya di sajikan sebagai gorengan dan juga campuran sayur untuk lauk .
Makanan dengan bahan kedelai yang telah di fermentasi sering di jumpai di berbagai tempat.
Bersamaan dengan adanya Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) IKIP PGRI Bojonegoro di Desa Ngaglik, Kecamatan Kasiman, sejak 13 Oktober, ada program kerja dengan tema pengolahan tempe.
Menurut koordinator KKM Desa Ngaglik, Bojonegoro, Mike Zainul Milla alasan memilih tempe, karena di desa setempat ada produsen tempe.
Dengan demikian, lanjut dia, dengan adanya kreasi tempe menjadi makanan lainnya itu agar bisa di nikmati lebih enak dan bernilai ekonomis lebih, guna membantu perekonomian masyarakat.
Dalam kegiatan itu dilakukan bekerja sama dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Aula Balai Desa Ngaglik hari ini) diikuti sekitar 50 anggota ibu-ibu PKK dan 23 peserta dari KKM.
Pelatihan di mulai pukul 09.00 WIB berjalan dengan lancar dan menarik perhatian ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini.
Dalam pemaparannya di pandu oleh Nurul Hidayah dan Retno Tri Wulan dari peserta KKM Desa Ngaglik. Pada kesempayan itu disampaikan bahwa peluang dari kreasi tempe, cara pemasarannya, contoh produksi untuk dicoba, dan mempraktekkan pembuatan pudding dan nugget dari tempe.
Ketua PKK Desa Ngaglik , Kecamatan Kasiman, Bojonegoro menyampaikan terimakasih atas ilmu yang di berikan dalam mengkreasikan tempe menjadi pudding dan nugget.
Diharapkan ibu-ibu di desa setempat dapat memanfaatkannya tempe menjadi produk yang lebih baik.
“Semoga dengan adanya pelatihan ini bisa memicu ide-ide kreatif lainnya dari ibu-ibu PKK agar lebih produktif lagi , kami ucapkan terimakasih.” Ucap dia yang juga istri dari kepala Desa Ngaglik.
Terakhir dari pelatihan ini disampaikan oleh fasilitator bahwasanya setelah pelatihan ini akan ada pendampingan dari peserta KKM Desa Ngaglik dalam hal membuat dan memasarkan olahan tempe yang telah di ajarkan dan juga diadakan lomba dalam mengkreasikan olahan tempe lebih dari yang di ajarkan untuk memupuk semangat ibu-ibu dalam membuat olahan tempe. (*)
Penawarta: Irfan Aftoni
Editor: Redaksi