Semarang–Detakpos– Ketua DPR Puan Maharani menerima penganugrahan Gelar Doktor Kehormatan atau Doctor Honouris Causa dari Universitas Diponogoro.
Dia mengangkat tentang Konsep industri atau society 5.0 yang telah berada di depan mata meninggalkan revolusi industri 4.0.
Seperti diketahui, Revolusi Industri 4.0 walau sudah hampir berjalan sembilan tahun, namun perkembangannya di Indonesia sangat lambat.
Dilansir dari beberapa media dan jurnal tertentu, baru sedikit instansi-instansi yag melek akan perubahan sosial ini, yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk langkah kongkrit perubahan ke arah kemajuan.
“Indonesia memiliki PR besar dalam merespon revolusi industri atau society 5.0, dimana peran pemerintah sangat besar. Baik dalam segi pendidikan, maupun dari sisi kemampuan aparatur pemerintah dan para pengusahanya dalam menghadapi perubahan sosial ini. Apalagi Indonesia mempunyai visi Indonesia Emas pada tahun 2045, yang harus mampu bersaing dengan bangsa lain serta dapat menyelasaikan masalah-masalah kebangsaan seperti korupsi dan kemiskinan,” ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai menghadiri penganugerahan Doktor Honouris Causa Puan Maharani, di UNDIP, Semarang, Jumat kemarin.
Kepada Ketua DPR RI Puan Maharani yang memperoleh Doktor Honouris Causa bidang kebudayaan dan pembangunan manusia, Bamsoet berharap Puan menjadi inspirasi dan lokomotif dalam Konsep Industri 5.0 yang dapat diartikan sebagai suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based).
“Puan Maharani adalah satu dari sedikit perempuan Indonesia yang berani mendobrak stigma bahwa perempuan Indonesia tak memiliki kualitas untuk tampil dalam kehidupan politik kebangsaan. Sebagaimana juga sudah ditunjukan Ibunya, Megawati Soekarnoputri, dan neneknya Fatmawati. Mereka adalah perempuan yang luar biasa, yang sudah menyinari Indonesia,” ujar Bamsoet.
Hadir sejumlah tokoh negara dalam acara ini antara lain, Presiden RI ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, pemimpin partai politik, menteri, anggota DPR RI, serta para Rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah.(d/2).
Editor: A Adib