Surabaya–Detakpos-Provinsi Jawa Timur baru saja meraih prestasi membanggakan dengan menjadi provinsi terbanyak skala nasional yang siswanya lolos SNMPTN dan diterima di Perguruan Tinggi Negeri.
Total sebanyak 13.803 siswa siswi Jawa Timur yang lolos mengikuti proses SNMPTN dan diterima di berbagai program studi di perguruan tinggi negeri tahun 2020 ini. Jumlah tersebut bahkan selisih cukup signifikan di atas Provinsi Jawa Barat yang mampu mengantarkan sebanyak 9.922 siswanya masuk ke PTN lewat jalur SNMPTN.
Dari jumlah total siswa yang lolos SNMPTN itu, SMAN 2 Lamongan menjadi sekolah terbanyak yang mampu mengantarkan para siswanya masuk PTN tanpa tes dengan jumlah 126 siswa. Yang kemudian disusul oleh SMAN 3 Sidoarjo sebanyak 82 siswa, dan juga SMAN 5 Surabaya 80 siswa.
Karenanya, dalam konferensi pers Rabu (6/5) malam dari Gedung Negara Grahadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak dialog secara virtual Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan Muki untuk membagikan resep rahasianya bisa mencetak prestasi membanggakan ini.D
Dalamdiskusi virtual itu, Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan Muki menyebutkan prestasi tersebut bisa diraih sekolahnya bukan tanpa perjuangan. Ada proses dan sistem yang dibangun sehingga mampu menjadikan modal bagi para siswa untuk bisa lolos masuk ke PTN yang mereka inginkan. “
“Alhamdulillah siswa yang lolos SNMPTN dari SMAN 2 Lamongan ada sebanyak 126 orang atau sekitar 4 rombel kelas. Kalau ditanya resep rahasianya, kami memang menerapkan bimbel (bimbingan belajar) yang berbeda dengan sekolah yang lain,” ucap Muki. D
Di SMAN 2 Lamongan bimbel yang digelar sekolah mengikuti kebutuhan siswa. Ada yang bimbel khusus bagi yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri umum, kemudian juga ada bimbel yang khusus untuk siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan kedinasan militer, serta ada pula bimbel khusus bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi kedinasan. “
“Jadi siswa bisa memilih mengikuti bimbel yang mana sesuai keinginan dan kebutuhannya. Apakah ingin ke PTN umum, perguruan tinggi kedinasan, atau perguruan tinggi militer. Khusus untuk program bimbel yang perguruan tinggi militer kami juga bekerja sama dengan TNI Polri,” ucap Muki. (hms)
Editor: A Adib