Optimal, Produksi Padi Hibrida 14,8 Ton/Ha dan Inbrida 11,9 Ton/Ha

MalangDetakpos.com- Provinsi Jatim terus mengembangkan inovasi di bidang pertanian. Utamanya, untuk mewujudkan ketahanan pangan guna terpenuhinya kebutuhan bahan pokok masyarakat yaitu beras.

Untuk itu, Kamis (7/4/2022), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan Panen Raya dua jenis padi varietas unggul di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Morodadi Dusun Tanjung Desa Banjararum Kec. Singosari,
Kabupaten Malang.

Dua varietas unggul padi yang dipanen Gubernur Khofifah yaitu Padi Hibrida Brangbiji dan Padi Inbrida Varietas Inpari 32. Bukan tanpa alasan dua varietas padi yang dipanen pagi ini disebut dengan varietas unggul.
Pasalnya, untuk varietas Padi Hibrida Brangbiji yang dikembangkan di lahan seluas 3 Ha memiliki keunggulan dengan rata-rata produksi 7,2 ton/Ha. Padi ini mampu menghasilkan 25 anakan per rumpun dengan jumlah butir sebanyak 350 butir per malai. Bahkan dalam kondisi optimal, produksi padi hibrida ini sejatinya bisa /mencapai 14.8 – 15 ton/ha.

Namun, dengan dampak perubahan iklim, produksi padi hibrida terpengaruh oleh cuaca yang ekstrim dan serangan OPT seperti xantomonas, tikus dan burung,
sehingga pada musim hujan ini belum maksimal sehingga tidak mencapai 15 ton/ha seperti yang diharapkan.

Sedangkan Padi Inbrida Varietas Inpari 32 yang dikembangkan di lahan seluas 30 Ha memiliki keunggulan dengan rata-rata produksi 11,9 ton/Ha. Padi inbrida Inpari 32 mampu menghasilkan anakan produktif 32 anakan per rumpun, dengan jumlah
butir sebanyak 190 butir per malai.dihasilkan bisa organik pula. Nanti kita akan lihat jenis Padi yang unggul akan kita terus kembangkan,” tegasnya.

Seusai melakukan panen raya ini, Gubernur Khofifah juga melakukan dialog dengan Kepala Desa Banjar Arum, Singosari, Malang.
Dari hasil dialog tersebut diperoleh informasi bahwa ada sekitar 15 hektar lahan yang masih mengalami kesulitan akses jalan. Lahan tersebut berada dibantaran sungai dan menurut Z’afari harus sesegera mungkin didirikan jembatan.
“Kalau musim penghujan seperti ini rawan sekali banjir Ibu Gubernur, sehingga proses penanaman yang tertunda,” ucap Z’afari.
Sebagai informasi, luas area sawah di Poktan Morodadi yang siap panen yaitu 60 Ha. Dengan rincian, Padi Inbrida Varietas Inpari 32 seluas 30 Ha dengan rata rata produksi 11,9 ton/Ha. Padi Inbrida Varietas Ciherang seluas 27 Ha dengan rata2
produksi 10,2 ton/Ha. Kemudian, Padi Brangbiji yang dikembangkan seluas 3 Ha, dengan rata rata produksi 7,2 ton/Ha.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, antara lain Rektor Universitas Islam Negeri
Malang Prof. Dr. Masykuri, Forkopimda Kab. Malang, Dandim, Kapolres dan Wakil
Ketua DPRD Kab. Malang, Ketua Kelompok Tani Morodadi Abd. Wasis Sasongko, kepala Desa, serta OPD terkait di lingkup Pemprov Jatim maupun Kab. Malang. (d/2*)

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *