Pembangunan Mini “Refenery” di Bojonegoro Belum Jelas

Bojonegoro, detakpos –  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, masih belum memperoleh kejelasan terkait pembangunan mini “refenery” (kilang minyak) karena belum memperoleh kepastian terkait alokasi minyak Blok Cepu.

“Kita akan terus mengupayakan ada kejelasan soal pasokan minyak dari produksi Blok Cepu,” kata Bupati Bojonegoro Suyoto kepada detakpos, Jumat (13/1/2017).

Ia mengaku akan terus berusaha agar daerahnya bisa memperoleh alokasi minyak untuk dasar membangun kilang minyak.

Bahkan, ia sudah bertemu langsung dengan Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar terkait kejelasan alokasi minyak untuk pembangunan kilang minyak.

Yang menjadi masalah, lanjut dia, ada ketentuan yang berbeda dalam pembangunan kilang minyak. Pertama ketentuan pembangunan kilang minyak harus ada kepastian alokasi minyak yang menjadi dasar pembangunan kilang minyak.

Tapi di lain pihak ada ketentuan yang menyebutkan  tidak perlu alokasi minyak, tetapi izin operasional harus diproses terlebih dulu.

“Ini yang sedang kita komunikasikan karena ada aturan yang berbeda,” tandasnya.

Menurut dia, proses untuk membangun mini “refinery” sendiri sudah berlangsung dua tahun lebih namun belum ada kemajuan yang signifikan.

Tidak hanya itu, menurut dia, pemkab mendukung BUMD PT Bangkit Bangun Sarana (BBS) mengajukan permohonan melalui surat terkait permohonan alokasi minyak kepada pihak terkait.

Ia mengharapkan dalam waktu dekat ini sudah ada kejelasan mengenai aturan yang harus menjadi acuan untuk dimanfaatkan sebagai pijakan mengawali pembangunan kilang minyak.

“Pemkab ingin secepatnya pembangunan kilang minyak bisa terealisasi. Untuk itu masalah ini terus kami komunikasikan dengan berbagai pihak,” jelas dia.

Meskipun sudah ada kilang minyak yang dikelola PT Tri Wahan Universal (TWU) di daerahnya, menurut dia, adanya pembangunan kilang minyak baru di daerahnya tidak ada masalah.

“Semakin banyak mini “refenery” semakin baik bagi perkembangan perekonomian di masyarakat karena bisa menciptakan “multiplayer effect”,” katanya menegaskan.

“Selain itu juga bisa menciptakan ketahanan energi di Bojonegoro,” tambahnya.

Dari informasi yang diperoleh PT BBS dalam membangun mini “refenery” di daerah setempat bekerja sama dengan PT Tierra Energi Perkasa dalam bentuk kerja sama operasi dengan kapasitas kilang mencapai 10 ribu barel per hari. (tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *