Jakarta–Detakposcom-Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie hanya memerlukan waktu 30 menit untuk menyudahi perlawanan Aram Mahmoud di laga pembuka grup G Olimpiade Tokyo 2020. Jojo, sapaan akrabnya menang straight game 21-8, 21-14.
Aram Mahmoud adalah pebulutangkis asal Suriah yang bergabung dengan Tim Pengungsi IOC kali ini. Pemain jangkung tersebut diakui Jojo mempunyai serangan yang bagus.
“Dia pemain yang punya serangan bagus. Tadi di gim kedua saya sempat kecolongan karena dia banyak mengubah pola ke menyerang. Saya agak kurang siap mengantisipasinya jadi poinnya sempat ketat,” tutur Jojo kepada Tim Humas dan Media PP PBSI.
Jojo mengatakan bahwa dia sudah merasa bermain baik di laga kali ini.
“Ini kan serba pertandingan pertama, pertandingan pertama di Olimpiade dan pertandingan pertama sejak All England lalu,” ucap Jojo.
“Tapi sejauh ini saya merasa sudah ok walau masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki dari pergerakan kaki, kecepatan dan ketenangannya juga. Itu yang harus ditingkatkan di laga selanjutnya. Untuk di lapangan paling tinggal menyesuaikan kalah atau menang anginnya untuk penentuan strategi,” terang Jojo.
Sementara wakil ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus bertarung rubber gim sebelum menang atas pasangan Australia, Simon Leung Wing Hang/Gronya Somerville. Jordan/Melati menang dengan skor 20-22, 21-17, 21-13.
Jordan/Melati yang berada di grup C sebenarnya bisa meraih kemenangan lebih awal ketika sudah unggul 20-14 di gim pertama. Sayang, kelengahan membuat mereka tersalip 20-22.
“Hari ini saya mainnya belum enak. Tadi sudah leading 20-14 terus jadi kebalik karena saya agak tegang, lengah, dan akhirnya panik ketika sudah tersusul,” ujar Melati.
“Kami main kurang in hari ini. Lampu di lapangan memang agak silau tapi itu semua merasakan jadi bukan alasan. Kami memang belum terlalu bagus saja. Beruntung kami bisa memenangkan pertandingan,” sahut Jordan.
Jordan/Melati mengaku kepanikan dan ketegangan masih mereka rasakan ketika gim kedua dimainkan tapi beruntung di pertengahan gim pelan-pelan mereka bisa keluar dari tekanan.
“Di awal-awal gim kedua kami masih kepikiran gim pertama jadi mainnya makin tidak enak dan poinnya tertinggal,” kata Melati.
“Beruntung pelan-pelan kami bisa balik. Kuncinya komunikasi terus sama Jordan dan saya terus menguatkan diri sendiri. Banyak ngomong sama diri sendiri dan teriak. Alhamdulillah bisa menang,” tambahnya.
Di pertandingan berikutnya, Jordan/Melati bertekad untuk lebih siap lagi dan tidak mau lengah sedikitpun karena lawan yang dihadapi semakin berat.
Jordan/Melati sudah ditunggu Mathias Christansen/Alexandra Boje (Denmark) pada 25 Juli dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) pada 26 Juli.
Sementara Jojo selanjutnya akan berhadapan dengan wakil Singapura, Loh Kean Yew pada 28 Juli. Kemenangan akan membawa Jojo ke babak 16 besar. (hms*)