Bojonegoro – Detakpos – Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan dalam sejarah tahun ini daerahnya tidak masuk 10 besar kabupaten/kota dengan angka kemiskinan tertinggi berdasarkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Timur.
“jika tidak salah inilah untuk pertama kali dalam sejarahnya, berdasarkan urutan prosentasenya Bojonegoro keluar dari 10 kabupaten kota termiskin di Jatim, ” kata dia, Senin (5/6/2017).
Ia menyatakan hal itu menanggapi hasil laporan yang disampaikan Kepala Pusat Badan Statistik Jawa Timur, Teguh Pramono tertanggal 2 Juni 2017.
Sesuai laporan BPS berdasarkan IPM 2016 Bojonegoro berada di urutan 11.
Kabupaten yang masuk 10 kabupaten termiskin yaitu Sampang, Bangkalan- Probolingo, Sumenep, Tuban, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Bondowoso, dan Lamongan
Tidak hanya itu ia juga mengajukan sejumlah pertanyaan:
Bapak Ibu, apakah tahun 2017 ini akan terus menurun jumlah kemiskinan Bojonegoro?
Apakah GDSC akan optimal dengan fokus kemiskinan didalamnya?
Apakah warga miskin dan sekitarnya semakin mampu menciptakan pendapatannya?
Apakah industri masuk pedesaan akan meningkat?
Apakah anak anak muda terampil akan semakin banyak yang mampu ciptakan lapangan kerja?
Menurut dia, Inilah beberapa pertanyaan kunci yang akan menentukan kesejahtaraan rakyat Bojonegoro.
“Mari kita terus menjadi bagian dari solusi atas masalah warga, agar “wong jonegoro” lebih sehat, cerdas, produktif menciptakan pendapatan dan bahagia.
Semoga hidup kita semua berkah dan bahagia, ” tuturnya.
Ia menambahkan dengan pertanyaan lainnya yaitu,
Apakah bapak ibu yakin kita mampu mengelola Bojonegoro semakin baik?. (tim detakpos)