Gresik – Detakpos – Bupati Gresik, Jawa Timur, Sambari Halim Radianto mengatakan peningkatan taraf kesehatan masyarakat di daerahnya menjadi program prioritas sehingga alokasi anggaran yang dialokasikan di bidang kesehatan cukup besar.
“Selaku pemerintah anggaran yang kami siapkan di bidang kesehatan terbilang sangat besar pada 2017,” kata dia, Rabu (25/01/2017).
Ia memberikan gambaran alokasi anggaran bidang kesehatan pada 2010 hanya Rp28 miliar, tetapi pada 2015 meningkat menjadi Rp130 miliar.
Ia menyebutkan di 18 kecamatan di wilayahnya sudah ada 32 puskesmas layak dengan 20 rawat inap dan 74 puskesmas pembantu.
“Kami harapkan adanya pertumbuhan penduduk bisa meningkatkan jumlah pendonor darah di Gresik,” ucapnya.
Ia menyampaikan hal itu ketika peresmian gedung baru Palang Merah Indonesia (PMI) Gresik yang didukung dengan fasilitas-fasilitas yang memadai.
PMI Gresik juga menambah sarana dan prasarana seperti alat penyimpanan kantong darah (blood tank) dan penyimpanan trombosit serta peralatan-peralatan lainnya.
Bangunan gedung PMI setempat seluas 904,7 meter dibangun dengan biaya Rp5 miliar dengan tujuan mewujudkan pelayanan dan meningkatkan taraf kesehatan di daerah setempat.
kabupaten Gresik. Gedung tersebut diresmikan oleh Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto usai prosesi pelantikan Pengurus dan Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gresik masa bakti 2016-2021.
Menurut Ketua PMI Gresik Moh. Nadjib, jumlah pendonor pada 2016 mencapai 6.325 orang dan saat ini PMI Gresik telah memiliki stok kantong darah sejumlah 21.742 kantong darah.
“Saat ini Gresik telah mendistribusikan darah di 50 fasilitat kesehatan baik di Gresik maupun di luar gresik,” jelasnya.
Ia mentargetkan pada 2017 ini mencari tambahan objek pendonor untuk bisa memperoleh standart ISO 9001 tahun 2015.
Pada kesempatan itu Ketua Pengurus PMI Jawa Timur Imam Utomo melantik Pengurus dan Dewan Kehormatan PMI Gresik yang diketuai Wakil Bupati Gresik Moh. Qosim. (iis/Humas pemkab Gresik)