Bojonegoro – Detakpos – Pemkab Bojonegoro, Jawa Timur, masih menahan pembayaran sebesar 20 persen dari nilai kontrak kepada kontraktor pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Kota dengan Kecamatan Trucuk.
“Nilai kontrak sekitar Rp48 miliar. Kontraktor Jembatan Bojonegoro-Trucuk juga didenda 90 hari,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Andi Tjandra, Selasa (27/2).
Dia menjelaskan, dari nilai total tersebut sekitar 20 persen pembayaran masih ditahan pihak PU Bina Marga.Dia menuturkan pembangunan jembataan itu sendiri progresnnya baru sekitar 80 persen, sehingga masih ada kekurangan pakerjaan sebesar 20 persen.
Menurut dia, 20 persen pekerjaan adalah pemasangan sling dan tali jembatan serta empat segmen jembatan. “Satu segmen di sisi kota dan tiga segmen di sisi trucuk,” jelasnya.
Karena sling belum datang itulah lanjut dia pekerjaan jembatan molor dan melebihi pagu waktu akhir tahun. Karena itu dia menjelaskan pihaknya juga memberikan denda maksimal lima persen untuk lima hari keterlambatan dari nilai pekerjaan yang belum dilakukan.
Hanya dia meenuturkan dalam hal ini pihaknya tidak bisa memuutus secara sepihak kontraktor yang melaksanakan pekerjaan. Selain mereka masih sanggup menyelesaikan dia menuturkan kesalahan keterlambatan sling ini merupakan kejadian di luar dugaan.
“Karena sling yang diproduski di luar negeri harus mendapatan sertifikat SNI,” ungkapnya. Dan untuk mendapatkan SNI dia menjelaskan, prosesnya cukup panjang karena harus ada tim yang ditunjuk mendatangi pabrik. Sementara dalam negeri menurut dia tidak ada yang bisa mengerjakan.“Jadi mereka masih sanggup,” tuturnya.
Mengenai pekerjaan yang dilakukan sampai Akhir Maret dia menyatakan kontraktor tetap didenda dan mereka menerima. Setelah dikurangi denda 50 hari maka tetsisa 40 hari denda maksimal lima persen dari sisa pekerjaaan.
“Karena itu uangnya kita tahan dan akan kita bayarkan jika pekerjaan selesai dengan dikurangi denda,” imbuhnya.
Seperti diberitakan setelah terhenti sekitar dua bulan pengerjaan jembatan Bojonegoro-Trucuk.yang melintasi Bengawan Solo akam dilanjutkan. Hal ini setelah tali sling tiba di Indonesia dan kapal kargo sudah merapat di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Setelah diperiksa bea cukai diperkirakan minggu pertama Maret akan tiba di Bojonegoro dan dilanjutkan.pengerjaan pemasangan yang ditargetkan selesai akhir Maret nanti. (*/d4).