Lamongan – Detakpos – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran berkisar Rp20-Rp25 miliar melalui PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk usaha pertanian, perikanan dan usaha kecil.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Lamongan Yuhronur Efendi, di Lamongan, Kamis, menjelaskan pemkab dalam melakukan berbagai kegiatan memfokuskan untuk pengentasan kemiskinan.
“Target penurunan angka kemiskinan yang saat ini sekitar 15,38 persen, menjadi 10 persen. Diantaranya dengan memberikan akses permodalan pada usaha masyarakat dengan bunga yang rendah, “ kata dia.
Selain itu, lanjut dia, pemkab juga mengalokasikan anggaran Rp5 miliar juga melalui BPR dengan bunga 5 persen per tahun, sedangkan usaha pertanian bunganya 6 persen per tahun.
Lebih lanjut ia menjelaskan tujuan alokasi anggaran itu untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat bisa mengakses modal melalui bank untuk pengembangan usaha.
Tidak hanya itu program kesehatan juga diarahkan pada upaya pengentasan kemiskinan, seperti untuk menjadikan daerah setempat menjadi “Open Defecation Free” atau bebas buang air besar sembarangan dan program plesterisasi.
Terkait wisata Bahari Lamongan (WBL), kata dia, dikelola bersama swasta dengan komposisi 45 persen pemkab dan 55 persen swasta.
Tahun lalu, bagi hasil dari WBL tahun ini Rp3,5 miliar, dan itu belum termasuk retribusi dari pajak daerah seperti parkir dan restoran.
Menanggapi hal itu Bupati Gunungg Kidul Badingah dengan didampingi Sekda Pemkab Drajat Ruswandono, mengatakan kedatangannya untuk belajar mengenai pengelolaan pariwisata, lingkungan hidup, industri dan pertanian.
“Lamongan memiliki wisata bahari yang sudah bisa memberi pemasukan yang besar. Sementara di bidang lingkungan hidup, Lamongan juga secara rutin meraih Adipura, bahkan sudah pernah mendapatkan Adipura Kencana. Untuk itulah kami perlu belajar kesini,” jelas dia. (Humas Lmg/detakpos)
