Jakarta-Detakpos- Calon pelamar perlu berhati-hati terhadap kemungkinan terjadi penipuan pada proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menegaskan, rekrutmen menggunakan sistem yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik KKN,”Tgjungkap Tjahjo di kantornya, Rabu (30/10), kemarin.
Hal itu dilakukan untuk membangun profesionalisme birokrasi, penerimaan CPNS pelaksanaannya dilakukan secara profesional. “Perlu kami informasikan bahwa tidak ada satu orang atau pihak manapun yang dapat membantu kelulusan,” jelas mantan Menteri Dalam Negeri ini. “
Pemerintah bakal membuka 152.250 formasi CPNS, untuk instansi pusat 37.425 formasi dan daerah 114.825 formasi, terdiri dari 68 kementerian / lembaga dan 462 pemerintah daerah (pemda). Namun Pemkab Bangli secara resmi mengundurkan diri sehingga menjadi 461 pemda.
Menurutnya sesuai arahan Presiden Joko Widodo, mulai 2019 fokus pemerintah pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang pendidikan, kesehatan, dan tenaga teknis atau profesional lainnya.
Rekrutmen mengutamakan prinsip zero growth, yakni menggantikan jumlah PNS yang pensiun, dikecualikan bagi tenaga pendidikan dan kesehatan.
Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB, Setiawan Wangsaatmaja menerangkan penetapan formasi berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja. Total kebutuhan ASN sebanyak 197.111 formasi terdiri dari instansi pusat 37.854 formasi dan daerah 159.257 pemda. “Merujuk dari data e-formasi, formasi CPNS yang ditetapkan sebanyak 152.250 formasi,” jelasnya.
Dikatakan, jenis formasi yang dibuka tahun ini terdiri dari formasi umum dan formasi khusus. Untuk formasi khusus antara lain cumlaude, diaspora, putra/i Papua dan Papua Barat, disabilitas, serta formasi lainnya yang bersifat strategis.
Di bidang pendidikan, formasi yang disiapkan ada 65.397, dan bidang kesehatan 34.038. Untuk jabatan fungsional, disiapkan 31.912. Sedang pelaksana teknis, 20.903. “Jadi pengadaan ASN harus sejalan dengan pembangunan nasional, pembangunan daerah dan potensi daerah. Inilah yang dimaksud dengan keahlian atau jabatan teknis berkeahlian yang spesifik,” ungkapnya.
Rencananya pendaftaran dimulai tanggal 11 November 2019 secara online melalui sscasn.bkn.go.id. Perlu diingat, peserta hanya bisa mendaftar pada satu instansi dan satu formasi jabatan di kementerian/lembaga/pemda.
Untuk tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) direncanakan awal Februari 2020, dilanjutkan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di awal Maret 2020. Pengumuman kelulusan April 2020. Seperti tahun sebelumnya, SKD menggunakan Computer Assisted Test (CAT) untuk mencegah adanya kecurangan.
Terkait keamanan soal-soal SKD, ditegaskan bank soal dienkripsi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Ketika soal itu hendak digunakan, yang memegang kuncinya Kementerian PANRB, Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Mereka tidak boleh sembarangan membuka dan harus sesuai prosedur,” tegasnya.
Tahun ini, penyusunan soal dilakukan dengan melibatkan konsorsium 18 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang dikoordinasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Setiap tahun kita ada update soal tersebut,” pungkas Setiawan.
Rekrutmen dan seleksi CPNS diselenggarakan tim panselnas 2019, terdiri dari Menteri PANRB sebagai ketua tim pengarah, tim pengawas diketuai BPKP, tim audit teknologi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), tim pengamanan teknologi oleh BSSN, tim quality assurance oleh Kementerian PANRB dan akademisi, konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN) oleh Kemendikbud serta tim pelaksana yang diketuai oleh Kepala BKN.
Sumber: Humas Menpan-RB
Editor: A Adib