Bojonegoro – Detakpos – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menanam 500 pohon mangrove di Bengawan Solo lama di lokasi Bendung Gerak di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, pada 23 Maret.
“Penanaman 500 mangrove di bekas Bengawan Solo lama di lokasi Bendung Gerak bekerja sama dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ),” kata Kasi Logistik dan Prasarana BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, Sabtu.
Sebelumnya, kata dia, BPBD dan JOB PPEJ dengan berbagai pihak terkait lainnya sehari lalu telah menanam 1.500 pohon mangrove di tepian Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor.
Menurut dia, penanaman mangrove di tepian Bengawan Solo di daerahnya itu sebagai upaya mengamankan tebing Bengawan Solo dari ancaman longsor.
Ia mencontohkan di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, tanggul kanan Bengawan Solo longsor sepanjang 50 meter dengan lebar 10 meter sehingga mengancam kawasan di sekitarnya kalau sewaktu-waktu tanggul jebol.
“Kalau tanggul di Kanor jebol tidak hanya mengancam pemukiman warga di Kanor, bahkan bisa memutus jalan raya Bojonegoro-Surabaya,” jelas dia.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan sebanyak 1.500 pohon mangrove diperoleh JOB PPEJ dari Mangrove Center Tuban. Dari penjelasan pihak Mangrove Center bahwa pohon mangrove yang biasa tumbuh di pantai juga bisa tumbuh di bantaran sungai air tawar, seperti Bengawan Solo.
Pohon mangrove yang ditanam di tepian Bengawan Solo di Bojonegoro yaitu jenis “Avelenia” yang akarnya tumbuh dari atas ke bawah dan mangrove “Rizopora” yang akarnya tumbuh masuk ke dalam tanah.
“Keberadaan pohon mangrove akan mengamankan biota Bengawan Solo, misalnya berbagai aneka ikan akan mengumpul di pohon mangrove,” ucap Budi menegaskan. (tim detakpos)