Bojonegoro, detakpos – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menanam pohon mangrove di daerah bantaran di sejumlah lokasi Bengawan Solo untuk mengatasi longsor yang selalu rutin terjadi setiap musim banjir.
“Sesuai rencana penanaman pohon mangrove sudah bisa kita realisasikan bulan ini,” kata Kepala BPBD Bojonegoro AndiK Sudjarwo, di Bojonegoro, Senin.
Ia mengaku dalam melakukan penanaman pohon mangrove bekerja sama dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Pertamina East Java (PPEJ) melalui program “Corporate Social Responsibility (CSR) lingkungan hidup.
“Ada 1.000 pohon mangrove yang akan kita tanam di sejumlah lokasi bantaran Bengawan Solo di yang rawan longsor,” jelas dia.
Menurut dia, pohon mangrove yang biasa ditanam di kawasan pesisir laut besar kemungkinan cocok di tanam di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
Pertimbangannya, lanjut dia, banyak pohon mangrove juga bisa tumbuh di kawasan sungai di air di dekat laut yang airnya juga air tawar.
“Belum pernah ada uji coba, tetapi kami optimistis pohon mangrove bisa tumbuh untuk mengatasi longsor di Bengawan Solo karena memiliki akar yang kuat,” paparnya.
Dari hasil pemetaaan BPBD, lanjut dia, daerah bantara Bengawan Solo yang rawan cukup banyak, mulai di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Trucuk, Kota, Balen, Kanor dan Baureno.
Di sejumlah lokasi rawan longsor itu, lanjut dia, padat dengan pemukiman warga sehingga kalau tidak ada penanganan permanen lambat laut rumah warga akan terkeda dampak longsor tebing Bengawan Solo.
Ia mencontohkan di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, ada sekitar 10 rumah yang rawan longsor, karena tebing Bengawan Solo di daerah setempat selalu longsor pada musim banjir.
“Kalau tidak ada penanganan secara benar di sepanjang bantaran Bengawan Solo akan selalu terjadi longsor,” katanya menegaskan. (tim detakpos)