Lamongan – Detakpos – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Fedeli mengatakan tanaman jagung di Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, mampu meningkatkan pendapatan petani karena produksinya 10,6 ton per hektare pipilan kering, meningkat dibandingkan sebelumnya 5,8 ton per hektare pipilan kering.
Ketika menerima Dirjen otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Irda Nur Ismi di Lamongan, Senin (6/2), ia menjelaskan daerahnya memiliki program unggulan di tiap kategori dalam indeks pembangunan manusia yaitu bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.
Di bidang kesejahteraan, lanjut dia, Lamongan memfokuskan perluasan tanaman jagung yang mampu meningkatkan produksinya menjadi 10,6 ton perhektar pipilan kering.
“Sekarang tanaman jagung diperluas dari 100 hektar menjadi berkisar 10 ribu-12.000 hektare di 12 kecamatan,” paparnya.
Ia membandingkan dengan pertanian konvensional, rata-rata produktivitas di tahun 2016 adalah 6 ton perhektar, dengan pendapatan kotor Rp 22 juta per hektare dan rasio keuntungannya Rp 10 juta perhektar.
Tetapi dengan menerapkan pertanian modern berupa tanaman jagung di Desa Banyubang untuk produksinya 10,6 ton perhektar dengan pendapatan kotor Rp36 juta per hektare dan rasio keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 23 juta perhektar.
Menurut Dirjen otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Irda Nur Ismi, program tanaman jagung yang berhasil di Lamongan akan disosialisasikan ke daerah lain di Indonesia.
“Setelah dua kali menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Lamongan tahun ini kembali masuk nominasi. Yang jika menerima lagi untuk yang ketiga kali, akan meraih penghargaan tertinggi bidang pemerintahan berupa Parasamya Purnakarya Nugraha, “ jelas dia. (Humas Lmg/detakpos)