Tuban – Detakpos – Dalam menghadapi era globalisasi, Semen Gresik mampu membuktikan kompetensi sumber daya manusianya untuk bertandang di kancah internasional.
Tidak tanggung-tanggung enam tim Semen Gresik berlaga di dunia internasional dengan hasil semua tim berhasil meraih prestasi dan penghargaan dalam hal inovasi.
Direktur Utama PT Semen Gresik, Gatot Kustyadji, mengatakan sebagai masyarakat industri prestasi yang berhasil diraih harus disyukuri. Sebagai wujud syukur yaitu apa yang telah didapatkan ini ibarat ilmu harus diamalkan.
“Kesuksesan harus dibagikan agar yang baik ini bisa menjadi teladan dan memotivasi rekan yang lain untuk lebih bersemangat lagi dalam bekerja dan mencapai kinerjanya serta menjadi champion-champion di manapun,” kata dia menjelaskan.
“Setidaknya semangat juara ini dapat tertanam di dalam jiwa Karyawan Semen Gresik”, tambahnya.
Ia meminta semua karyawan bekerja dengan sebaik mungkin, mencetak prestasi-prestasi yang baik, dan terus berinovasi untuk pengembangan perusahaan menjadi semakin baik.
Yang harus dilakukan menurut Gatot, adalah transfer ilmu dan pengetahuan pada generasi berikutnya. Keterampilan harus ditularkan ke karyawan yang lain agar terus terjaga kesinambungan ketrampilan dan kemampuan itu. Jika pada saat para karyawan jawara ini naik jabatan atau mutasi ke bidang lain, masih ada yang melanjutkan inovasinya.
“Regenerasi ini penting agar kemampuan itu tetap terjaga,’’ katanya.
Para karyawan yang sudah pernah berkompetisi di luar negeri, diharapkan untuk membentuk semacam forum atau kelompok yang bertemu secara berkala. Pertemuan itu diisi dengan diskusi-diskusi dan tukar pengalaman untuk terus menjaga ketrampilan dan kemampuan berkompetisinya.
“Semoga prestasi ini memotivasi yang lain untuk membuat prestasi,’’ ucapnya.
Prestasi Tim Semen Gresik
Enam tim itu memboyong medali emas yang diraih dari ajang kompetisi inovasi internasional, yaitu Asia Pacific Quality Conference (APQC) lolos 5 tim dan 1 tim juga menjadi pemenang di International Convention on Quality Control Circles (ICQCC).
Kedua event tersebut bersamaan diselenggarakan di Manila, Filipina pada Oktober 2017 kemarin, tim Semen Gresik mengungguli tim-tim dari negara lain.
Di ajang ini, Indonesia mengirimkan 33 tim, terdiri dari 13 tim di kompetisi APQC sisanya di perebutan ajang ICQCC. Jumlah total peserta dalam kedua event tersebut adalah 372 tim.
India memberangkatkan sebanyak 138 tim, Jepang 33 tim, Korsel 42 tim, China 44 tim, tuan rumah Filipina sendiri terdapat 27 tim, Malaysia 36 tim, yang lainnya dari Sri Lanka, Taiwan, Singapura, Thailand, serta Mauritius. Mereka beradu kreatifitas di bidang inovasi.
Di ICQCC, tim dari Semen Gresik, SS-Flash memenangkan medali emas dengan menampilkan inovasinya berjudul
‘”Mengurangi Frekuensi Gangguan dan Durasi Downtime pada Burner System 492VT5 Pabrik Tuban 2’’, sedangkan di ajang APQC, tim GKM-The Sulfur Trap bertajuk “Mengurangi Frekuensi dan Durasi Gangguan Low Suction Pressure pada gas Analyzer 441AN2 Pabrik Tuban 1 Sebesar 100 Persen selama 5 bulan, selanjutnya tim TMM Seven Up yakni menyakikan upaya Peningkatan Kapasitas 547RM01 dari 178 TPH ke 220 TPH sebagai Upaya Pemenuhan Kapasitas Produksi Semen Pabrik Tuban 4.
Masih terdapat 2 Tim lainnya, yaitu tim Eco Zak, yakni berupa inovasi Implementasi Kantong Semen 75 gsm-2 ply sebagai Wujud Efisiensi dan Solusi Kelangkaan Pasokan Kraft. Dan tim 5R Merapi Plus yang Meningkatkan Produktifitas Kerja dan Kebersihan Lingkungan Kerja melalui Penerapan Budaya 5R di Seksi Packer dan Pelabuhan serta tim Bullwhip Effect atau Semen Indonesia Managed Inventory Sysem-SI MANIS.
Kunci kemenangan kita adalah kematangan metodologi yang diterapkan,’’ ujar Kabiro Manajemen Inovasi Semen Indonesia Tony Gunawan yang turut mendampingi tim (*/d1/detakpos).