Temanggung – Detakpos– Helikopter Dauphin milik Badan SAR Nasional (Basarnas) yang akan memantau wilayah letusan kawah Sileri Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, jatuh di antara Gunung Sindoro dan Gunung Butak (2.138 mdpl) di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Minggu (2/7) sore.
Heli dilaporkan membawa sembilan penumpang, termasuk kru. Hingga pukul 22.00 semalam, empat orang dilaporkan tewas, sisanya belum diketahui nasibnya. Identitas korban tewas belum diketahui.
Ke-9 penumpang itu adalah Muhammad Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur.Lima lainnya kru heli, yakni Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, Peltu LPU Budi Santoso, dan Yoga Febrianto.
Heli baru terbang beberapa menit ketika jatuh di Canggal. Awalnya, pada pukul 12.00, ada info masuk ke Kantor SAR Semarang bahwa terjadi letusan kawah Sileri di Pegunungan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, yang mengakibatkan 17 pengunjung terluka dan dievakuasi ke puskesmas.
Pada pukul 13.58, kepala kantor SAR Semarang meminta persetujuan kantor pusat SAR untuk mengerahkan helikopter HR 3602.Pukul 14.21, permintaan kantor SAR Semarang disetujui. Lalu pukul 14.44, heli HR 3602 terbang ke Semarang untuk isi ulang bahan bakar.
Heli ini sebelumnya standby di exit tol Gringsing, Batang, untuk memantau arus mudik. Pada pukul 16.00, heli ini berangkat menuju lokasi untuk melakukan pemantauan.
Pada pukul 16.14, peralatan flight monitoring system Basarnas mendeteksi pesawat berada di ketinggian aman minimum atau minimum safety altitude pada koordinat 7 14 57.54 S ñ 109 59 24.18 E.
Tiga menit kemudian, Basarnas mendeteksi sinyal distress atau hilang dari heli tersebut, pada koordinat 07 13.3 S – 110 04.5 E di Bukit Muntung, Temanggung. Saat itu, kondisi cuaca bagus, tak ada hujan atau badai. (d2/detakpos)