Surabaya–Detakpos -Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, semua orang bisa menjadi pahlawan di era kekinian. Syaratnya, memiliki semangat dan perjuangan luar biasa dalam mengabdikan diri melalui profesi masing-masing secara bertanggung jawab untuk kebaikan bangsa dan negara.
“Tidak harus terjun ke medan perang dengan angkat senjata. Siapa saja bisa jadi pahlawan dengan catatan nilai-nilai kepahlawanan tersebut terimplementasi secara nyata dan terwujud dalam tindakan sehari-hari,” ungkap Khofifah usai upacara Peringatan Hari Pahlawan di lapangan Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (10/11).
Diungkapkan, zaman dulu, makna kepahlawanan adalah mereka yang berperang melawan penjajah atau orang – orang yang ikut berperan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Tantangan yang dihadapi terpampang nyata yaitu penjajahan dari bangsa lain.
Era kini, lanjut Khofifah, tantangan yang dihadapi bukan lagi penjajahan secara fisik, tetapi bagaimana menyelesaikan berbagai persoalan besar dan kompleks yang dapat merongrong bangsa ini.
Menurutnya, selama bisa memberi kontribusi pada kemajuan bangsa, maka orang tersebut layak disebut sebagai pahlawan masa kini.
“Musuh kita saat ini adalah kemiskinan, kesenjangan sosial, kebodohan, kerusakan lingkungan, dan pengangguran. Belum lagi ditambah narkoba, trafficking, radikalisme, terorisme, KKN dan lain sebagainya. Inilah medan juang kekinian dan kita harus bersama-sama memeranginya,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, musuh lain yang tidak kalah berbahayanya di era digital saat ini adalah anasir yang dapat memecah belah bangsa yang bergerilya menggunakan senjata kabar bohong (hoax). Mereka sengaja menebar jaring kabar bohong dengan tujuan mengadu domba anak bangsa dengan isu SARA.
Dalam upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November tersebut, Gubernur Khofifah juga bersilaturahmi dengan para veteran, perintis kemerdekaan serta keluarga pahlawan serta memberikan santunan dan bingkisan khusus.
Sumber: Humaspemprovjatim
Editor: A Adib