Bojonegoro – Detakpos- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memastikan akun fesbuk Kepala Dinas Kominfo Kusnandaka Tjatur, dipalsukan atau dikloning orang yang tidak bertanggung jawab, sejak Minggu (5/2).
“Akun fesbuk yang beredar atas nama Kusnandaka Tjatur dilengkapi foto (Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro) dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Bidang E-Gov Kominfo Bojonegoro Alit Saksama, Minggu (5/2).
Ia mengimbau kepada berbagai pihak tidak melayani kiriman fesbuk palsu atau hasil kloning atas nama Kusnandaka Tjatur, karena palsu.
Begitu pula, lanjut dia, kalau memperoleh inboks di fesbuk atas nama Kusnandaka Tjatur yang berisi permintaan pulsa juga tidak dilayani.”Jelas pelakunya orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Menurut tenaga teknis teknologi informasi Dinas Kominfo Bojonegoro Dedek, fesbuk atas nama Kusnandaka Tjatur itu hasil pemalsuan atau kloning bukan hasil “hacker”. Alasannya dirinya di fesbuk sudah berteman dengan Kusnandaka Tjatur.
Tetapi, ia kemudian memperoleh permintaan pertemanan yang disampaikan akun atas nama Kusnandaka Tjatur.
“Ya tidak saya add, karena akun itu palsu, khan saya sudah berteman di fesbuk dengan Pak Kusnandaka Tjatur,” tandasnya.
Seorang warga Bojonegoro Dita Hana Farida, yang sekarang menetap di Jakarta, berusaha menghubungi kanalbojonegoro karena memperoleh inboks dari akun Kusnandaka Tjatur yang meminta dikirim pulsa Rp100 ribu.
“Tidak saya layani. Saya curiga itu akun palsu, sebab saya tahu persis Pak Kus tidak mungkin meminta pulsa,” ujarnya.
Pantauan kanalbojonegoro salah seorang fesbuker di Bojonegoro sempat mengunggah permintaan pulsa akun palsu Kusnandaka Tjatur di dinding fesbuknya.
Unggahan itu memperoleh tanggapan beragam komentar dari fesbuker lainnya karena isi inboks akun palsu atas nama Kusnandaka Tjatur, meminta kiriman pulsa Rp100 ribu.
Di fesbuk Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro Kusnandaka Tjatur mengatakan,” Para sahabat FB… mohon maaf barusan FB Saya kena hack..Sekarang saya rubah pict nya.. apbl ada yg menyalahgunakan lgi mohon tdk ditanggapi.
“Setelah banyak pihak mengetahui sekarang akun itu menghilang,” ucap Kepala Bidang Jaringan Komunikasi Kominfo Djoko Suharmanto menambahkan. (tim detakpos)