Jakarta – Detakpos- Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio menilai citra Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedikit tertolong oleh kehadiran Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Pasalnya, menurut Hendri, pascaaksi damai 411 dan 212, citra Jokowi terus menurun akibat dicitrakan melindungi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnana alias Ahok, dan berseberangan dengan umat Islam.
Sayangnya, menurut Hendri, kunjungan Raja Salman itu kurang bermakna bagi rakyat Indonesia karena Istana lebih berkonsentrasi dengan penyampaian pesan kunci yang tidak jauh dari pencitraan.
“Seperti saat kehujanan berusaha memayungi Raja Salman,” papar Hendri dihubungi di Jakarta, Sabtu (4/3).
Hal yang menjadi sangat mendasar dan ditunggu-tunggu adalah pembahasan penanganan korban Crane jatuh pada musim Haji 2015, serta perlakuan untuk lebih menghargai tenaga kerja Indonesia (TKI), tidak termasuk dalam hal yang secara kuat disampaikan ke publik.
“Istana juga terkesan membiarkan terhadap “meme” atau cerita tidak penting dari kunjungan ini, seperti selfie dengan Raja Salman dan cerita hiperbola Ahok bersalaman dengan Raja Salman,” ungkap dia.
“Jadi secara singkat, lagi-lagi kunjungan besar ini secara komunikasi politik hasilnya hanya sebatas perbaikan citra untuk Jokowi dan Ahok saja, sungguh disayangkan,” pungkas Hendri.(Tim/detakpos)