Petani di Bantaran Bengawan Solo Perlu Waspadai Banjir

Pewarta: Hadi

BojonegoroDetakpos-Kondisi Tinggi MukavAir (TMA) Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, Jawa Timur, yang fluktuatif perlu diperhatikan oleh semua pihak, khususnya para petani di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo yang mempunyai tanaman padi.

Apalagi saat ini tanaman ada yang sudah mulai menjelang panen atau ada yang baru saja memulai tanam kembali.

Untuk mengurangi dampak kerugian akibat terjangan banjir, para petani diharapkan agar intensif memantau informasi cuaca dan perkembangan TMA melalui media massa maupun camat dan kepala desa.

“Kita sudah memiliki sistem informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, jadi intensifkan informasi dan aktif mendengarkan informasi,” kata Bupati Suyoto, Selasa (9/1/18).

Pihaknya juga sudah mensosialisasikan kepada para petani yang rawan terdampak banjir Sungai Bengawan Solo, agar mengikuti asuransi pertanian yang biayanya relatif ringan. Petani hanya perlu membayar premi Rp 36 ribu per 1 ha dari total premi Rp180 ribu.”Sisanya akan dibayarkan oleh pemerintah,” paparnya.

Sementara itu berdasarkan data,  sedikitnya delapan Kecamatan di wilayah Bojonegoro yang telah memanfaatkan asuransi pertanian yakni Kecamatan Balen 180,01 ha, Kecamatan Padangan 187,28 ha, Kecamatan Kapas 773,76 ha, Kecamatan Bojonegoro 288,75 ha.

Kemudian Kecamatan Kanor 275,79 ha, Kecamatan Sumberejo 28.25 ha, Kecamatan Trucuk 85,43 ha, Kecamatan Sekar 352,25 ha, Kecamatan Baureno 500,44 ha dan Kecamatan Temayang 69,00 ha.”Ini data pertahun 2016 lalu. Dan tentu hingga akhir 2017, sudah bertambah banyak para peserta asuransi pertanian,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *