Bojonegoro, detakpos – Camat Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, M. Farid meminta perangkat desa di wilayah kerjanya mendata pemukiman warga di tepi Bengawan Solo yang terancam longsor yang akan dimanfaatkan melakukan tindakan penyelamatan rumah warga.
“Dari hasil pendataan perangkat desa ditemukan satu rumah milik Maryoto di Desa Banjarjo, yang jaraknya hanya tinggal sekitar 0,5 meter dari tebing Bengawan Solo sehingga harus dibongkar,” kata dia, di Bojonegoro, Jumat.
Sesuai laporan perangkat desa, lanjut dia, rumah milik Maryoto dibongkar warga dengan gotong royong dengan disaksikan jajaran muspika dan kades karena sudah dekat dengan tebing Bengawan Solo yang longsor sepanjang 25 meter.
Pembongkaran rumah Maryoto dilakukan hari ini bersamaan dengan naiknya ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur.
“Maryoto dengan keluarganya kemudian menempati rumah keluarganya juga di RT 11 RW 03,” jelasnya.
Ditanya jumlah rumah warga di wilayahnya di tepi Bengawan Solo yang rawan, ia mengatakan sekarang ini jajaran perangkat desa di wilayahnya masih melakukan pendataan untuk penanganan selanjutnya.
“Pendataan untuk mengambil tindakan langkah mengamankan warga yang rawan longsor, misalnya, kalau sudah berbahaya ya harus dibongkar,” ucapnya menambahkan.
Dari keterangan yang diperoleh menyebutkan sejumlah rumah di Desa Banjarjo, di Kecamatan Padangan, mulai terancam longsor, karena tebing Bengawan Solo di daerah setempat selalu longsor usai banjir.
“Masih ada dua rumah lagi di Desa Banjarjo, yang juga rawan longsor,” kata Kasi Trantib Kecamatan Padangan Dwi Edi Prasetyo menambahkan. (tim detakpos)