SMA Taruna Harus Bertanggung Jawab Insiden Pembunuhan Krisna

Jakarta, detakpos – Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovri Yanti menyatakan  prihatin  menyusul terjadinya  kasus pembunuhan terhadap siswa SMA Tatuna,  Magelang, Jawa Tengah, Krisna Wahyu Nurachman, belum lama ini, diduga pelakunya sesama siswa di lembaga itu.

Pihak lembaga, menurut Ilma harus bertang jawab terhadap insiden pembunuhan ini, karena kenapa sampai terjadi di sekokah tersebut.
“Institusi dianggap abai, karena seharusnya sekolah nemberi rasa aman dan nyaman terhadap seluruh siswa yang belajar di lembaga itu..
“Institusi abai terhadap  rasa aman dan nyaman. Karena lembaga pendidikan atau sekolah bertanggung jawab memberikan pendidikan, membentuk karakter anak didik yang tugasnya belajar,” ungkap Ilma dihubungi di Jakarta, Minggu,(2/4).
Menurut Ilma, Undang-Undang (UU) tentang Perlindungan Anak dan UU Sisdiknas jelas mengatur tugas dan tanggung jawab institusi atau lembaga sekolah.
” Ya Ini darurat karena di lembaga pendidikan kita terhadi kasus menghilangkan nyawa manusia,  itu masuk pelanggaran hak berat dan kejahatan,” tambah Ilma.
Sementara itu pihak Kepolisian menetapkan satu siswa terduga pelaku pembunuhan Krisna Wahyu Nurachman.  Polisi harus bekerja keras memeriksa siswa kelas satu itu. Hampir seharian diperiksa dengan sejumlah bukti yang ditemukan polisi
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan,  AMR (16) akhirnya mengakui perbuatannya.
Sebelum menetapkan AMR yang diduga pelaku pembunuhan Krisna Wahyu Nurachman,  polisi harus bekerja keras memeriksa siswa kelas satu itu. Hampir seharian diperiksa dengan sejumlah bukti yang ditemukan polisi.
Menurut Condro Kirono, AMR  akhirnya mengakui perbuatannya.(tim detakpos).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *