Surabaya – Detakpos – Tiga orang meninggal dunia alonat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo M 6,4 menguncang Wilayah Jawa Timur, dan Bali, Kamis (11/10/2018) pukul 01.57 WIB.
Korban meninggal yaitu Nuril Kamiliya (7), warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, H. Nadhar (55), warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, dan seorang laki-laki masih proses identifikasi, warga Desa Prambanan, Kecamatan Gayam, semuanya di Sumenep.
“Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari saat korban sedang tidur tiba-tiba gempa mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam release, Kamis (11/10).
BMKG melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km.
Gempa tidak berpotensi tsunami. Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD Provinsi Jawa Timur. Daerah yang terparah adalah di Kecamatan Gayam Kabupaten Semenep Jawa Timur.
“Beberapa rumah mengalami kerusakan. BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Sumenep masih melakukan pendataan,” ucapnya.
Kerusakan rumah terdapat di Desa Jambuir, Kecamatan Gayam Kepulauan Sapudi, di Kopedi Kecamatan Bluto, Kertasada Kecamatan Kalianget, Masjid Desa Gendang Timur Kecamatan Sepudi,di Nyabakan Timur KecamatanBatang-Batang, semuanya Sumenep.
“Gempa M6,4 yang kemudian telah dimutakhirkan menjadi M6,3 oleh BMKG terasa di seluruh wilayah Jawa Timur,” katanya.
Wilayah yang merasakan gempa, yaitu Kabupaten/Kota Situbondo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Bondowoso, Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Selain itu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Surabaya, Sidoarjo, Jombang, Kab. Mojokerto, dan Kota Mojokerto.
“Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama 2-5 detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedang di daerah lain gempa dirasakan sedang selama 2-5 detik,” kata dia menjelaskan.
Korban luka-luka yaitu Aswiya (65), WargaDesa Pancor (Akibat Kerobohan Tembok Rumah), Sudik (60)Desa Pancor (Akibat Kerobohan Tembok Rumah), Hj. Nasia (55) Desa Prambanan (Akibat Kerobohan Tembok Rumah) dan Lihami (70) warga Dejeh Desa Nyamplong (tertimpa tembok rumah).
Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan.
Artinya gempa dirasakan ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa.
Posko BNPB terus memantau perkembangan dampak gempa dan penanganannya. (*/d1)