Gresik, detakpos – Sejumlah ulama, anggota DPRD dan berbagai kalangan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mendukung pembangunan kawasan Religi “Islamic Centre” di sekitar alun-alun dengan pertimbangan akan mendukung sejarah Islam.
Ketua Majelis Ulama (MUI) Gresik KH. Mansyur Shodiq menyatakan mendukung pembangunan kawasan Religi “Islamic Centre” karena akan mampu menguatkan sejarah perkembangan Islam di daerah setempat.
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk menguatkan kebijaksan pembangunan kawasan Religi Islamic Centre perlu ada pertemuan lanjutan. Di lain pihak pemkab juga harus mempertimbangkan relokasi pedagang kali lima yang ada di sekitar alun-alun.
“Saya menginginkan pertemuan ini tak hanya sekali ini saja, tapi ada pertemuan lanjutan dengan para Kyai dan alim ulama di wilayah Gresik” katanya menegaskan.
Dalam paparannya Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, sebelumnya, mentargetkan pembangunan “Islamic Centre” bisa terealisasi pada 2018.
Sesuai rencana, biaya pembangunannya mencapai Rp28 miliar dan pada tahun anggaran 2017 sudah dialokasikan sebesar Rp20 miliar.
Masih sebagaimana disampaikan Sambari bahwa gedung “Islamic Centre”terkoneksi dengan Masjid Jami’ Gresik melalui dua jembatan kembar.
Gedung Islamic Center berlantai dua terlihat artistik karena dikelilingi jalan melingkar dengan pagar di kanan kirinya.
“Kami berharap seluruh bangunan konstruksi selesai semua pada tahun 2017, sedangkan tahun berikutnya finishing,” ucap dia yang didampingi Wakil Bupati Qosim.
Menurut dia, pembangunan kawawan Religi Islamic Center bisa memagari masyarakat santri di daerahnya dari budaya luar.
“Saya sadar, pengaruh investasi, industri, Pelabuhan international secara tidak langsung dapat mempengaruhi budaya masyarakat Gresik. Cara inilah yang kami upayakan untuk melindungi masyarakat Santri,” paparnya. (sdm/detakpos)