Bojonegoro – Detakpos – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan ancaman banjir luapan Bengawan Solo di sepanjang daerah hulu, Jawa Tengah dan hilir, Jawa Timur, sudah mereda.
“Ancaman banjir luapan Bengawan Solo sudah mereda, karena sekarang sudah masuk kemarau,” kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo, Sabtu.
Menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, juga hilir, Jawa Timur, jauh di bawah siaga banjir dalam beberapa hari ini.
Meski demikian, menurut dia, pemantauan ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, juga Ngawi, tetap dilakukan sampai akhir April.
“Pemantauan tetap kita lakukan, bahkan setelah siaga banjir akhir April selesai, tetap dilakukan monitoring ketinggian air Bengawan Solo,” paparnya.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro mencapai 8,32 meter, Sabtu pukul 15.00 WIB.
Di hilirnya, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, ketinggiannya masing-masing 4,40 meter, 2,32 meter, 2,10 meter dan 0,78 meter.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulvi, menjelaskan BPBD memperpanjang siaga darurat bencana karena di masa transisi dari musim hujan ke kemarau rawan terjadi bencana angin kencang.
“Siaga darurat bencana akan berakhir sampai akhir April,” ucapnya menambahkan. (d1/detakpos)