Surabaya–Detakpos– Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN), masih belum memutuskan untuk mencalonkan La Nyala pada Pilgub Jatim 2918.
Bahkan cenderung muncul nama-nama baru koalisi PAN -Gerindra yaitu Masfuk (PAN)-Azrul Ananda (Gerindra) atau Bupati Bojonegoro Suyoto (PAN)-Azrul Ananda.
Menurut Direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik Ziyad Falahi, bargaining la Nyalla kepada parpol kurang karena dia tidak intensif tampil di depan masyarakat.
”Yang terjadi kasus-kasus sebelumnya masih mengganggu image yang bersangkutan,”ujar pengamat jebolan Unair Surabaya dihubungi Jumat, (1/12).
Walaupun belum mendapat kendaraan politik, menurut Ziyad, setidaknya La Nyalla dari beberapa bulan lalu perlu memprofile diri serta menyampaikan gagasan dan program untuk warga jatim.
”Dengan begitu, La Nyalla akan mendapat feedback,”tutur pengamat politik yang juga lulusan UI ini. Koalisi Gerindra PAN, diaku oleh Ziyad alot setelah PKS gabung Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Namun koalisi tersebut akan terwujud jika Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto menyadari bahwa suaranya belum aman untuk 2019.
”Sayangnya euforia dan optimisme semu pasca Pilkada DKI akhirnya membuat Gerindra kehilangan jatidirinya sebagai partai risk taker. ”Mental Gerindra malu malu mau sangat tidak cocok dengan karakter Prabowo yang tegas,”tutur Ziyad.(d2detakpos)