Surabaya – Detakpos- Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta Hendri Satrio menilai pernyataan Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengkonfirmasi bahwa Presiden Joko Widodo akan mengizinkan Mensos Khofifah Indar Parawansa untuk maju di Pilgub Jatim 2018.
“Itu justru yang menarik adalah konfirmasi dari Cak Imin bahwa ada rencana Jokowi yang akan melepas Khofifah ke Pilkada Jatim, walaupun bahasanya adalah Khofifah meminta izin,”ujar Hendri Satrio dihubungi Sabtu (8/7).
Menurut Hendri, ini menjadi menarik sebab artinya ini juga konfirmasi bahwa kekuatan penguasa pusat atau petahana cukup limbung dalam menguasai suara Jawa pascakekalahan di Banten Dan Jakarta.
Bagi Jatim sendiri, lanjut dia, permohonan Cak Imin nampaknya akan menguntungkan dan memuluskan Gus Ipul menuju Jatim 1 pascabersabar selama hampir 10 tahun menjadi orang kedua Gubernur Jatim Pakde Karwo.
Terpisah Fernando EMAS, pengajar ilmu politik Universitas 17 Agustus 1945 (UTA’45), mengatakan, Cak Imin tidak bisa melakukan intervensi terhadap Jokowi dalam menentukan sikap atas pencalonan Khofifah sebagai cagub Jatim.
“Upaya yang dilakukan Cak Imin agar calon yang diusung PKB pada Pilgub Jatim menang,” tambah dia. Namun perlu diingat oleh Cak Imin, bahwa setiap warga negara yang memenuhi syarat sesuai undang-undang berhak untuk maju dalam Pilgub Jatim termasuk Khofifah. “
Khofifah juga berhak menentukan pilihannya di mana bisa berbuat lebih maksimal apakah sebagai Menteri atau Gubernur Jatim,” ungakap Direktur Rumah Politik Indonesia itu.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait isu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa yang akan maju di Pilgub Jawa Timur.
Pria yang sapaan akrabnya Cak Imin mengungkapkan dirinya sudah menyampaikan agar Presiden Jokowi tidak mengizinkan Khofifah mengikuti kontestasi pesta demokrasi di Jawa Timur tahun 2018 mendatang.(d2/detakpos)