Pengamat: Survei LPPM Buktikan Airlangga Capres Pilihan Generesi Z dan Y

Jakarta-detakpos.com –Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komaruddin merespons hasil survei Lembaga Penelitian Masyarakat Milenial (LPMM), terkait pemilih dari generasi Z (centenial) dan Y (milenial) yang lebih memilih Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai Presiden di Pemilu 2024.H

Hal tersebut kata dia, membuktikan sosok Airlangga merupakan tokoh yang diinginkan pemilih generasi Z dan generasi Y.

“Itu bukti Airlangga Hartarto di inginkan generasi centenial (Z) dan generasi Milenial (Y) sebagai calon presiden 2024, maka peluang ini harus dijaga,” kata Ujang.

Ujang menjelaskan, kerja keras tim Airlangga Hartarto di Partai Golkar juga menjadi faktor utama untuk menggaet pemilih generasi Z dan generasi Y.

“Kerja keras tim Airlangga Hartarto di Golkar jadi faktor utama untuk menggaet pemilih generasi Z dan generasi Y,” terangnya.

Menurut dia, Airlangga Hartarto miliki elektabilitas yang tinggi, dan sosok Airlangga Hartarto menjadi daya tarik generasi milenial untuk mendukung Airlangga sebagai calon presiden.

“Ya elektabilitas yang tinggi dan sosok Airlangga Hartarto menjadi saya tarik generasi milenial untuk mendukung Airlangga Hartarto capres 2024,” ucapnya.

Airlangga Hartarto disebutkan Ujang juga dianggap mampu membawa perubahan bagi generasi milenial khususnya dalam perekonomian.

LPMM kembali melakukan survei dengan penelitian ‘Preferensi Generasi Z dan Milenial Terhadap Parpol dan Tokoh Tokoh Calon Presiden di Pemilu 2024’.

Jumlah pemilih dari generasi Z (centenial) dan Y (milenial) diperkirakan bakal mendominasi komposisi pemilih pemilu serentak 2024. Hal tersebut mengingat besarnya komposisi pemilih dalam kelompok usia ini.

Koordinator Survei LPMM, Andrey Santoso mengatakan berdasarkan Survei Penduduk BPS 2020, jumlah gen Z yang ada saat ini mencapai 74,93 juta jiwa, disusul milenial 69,38 juta jiwa.

Dengan jumlah itu, generasi Z diperkirakan menjadi kelompok pemilih terbesar yang akan mendominasi Pemilu 2024, sehingga dukungan suara generasi Z dan generasi Y akan menjadi faktor penting kemenangan pada Pemilu 2024.

“Sangatlah menarik dilakukan kajian melalui penelitian untuk mengetahui arah suara dan prilaku generasi Z dan Y dalam perhelatan Pemilu 2024,” ujar Andrey Santoso dalam keterangan tertulis Minggu (13/11/2022).

Hasil penelitian pada hasil penelitian survei menunjukkan bahwa 81,7 persen generasi Z dan Y mengakses berita terkait politik melalui media sosial.

Partai atau tokoh politik dengan penguasaan konten media sosial yang baik berpotensi untuk menang. Sedangkan Generasi Z dan Y yang mengakses berita politik melalui media mainstream sebanyak 18,3 persen.

“Mayoritas generadi Z dan Y (88,3 persen) juga merasa Pemilu 2024 harus menjadi pemilu yang penuh dengan debat visi dan misi yang lebih bermutu dibandingkan isu politik identitas,” terang Andrey Santoso.

Kemudian 34,2 persen Gen Z menyatakan bahwa film dan serial TV adalah kategori berita yang paling banyak mereka tonton.

Sedangkan perkembangan sosial-politik berada di urutan kedua yaitu sebanyak 30,4 persen, dan sebanyak 35,4 persen generasi Z mencari berita perkembangan teknologi digital.

Lalu mayoritas generasi Z sebanyak 64,2 persen melalui media sosial mengendus, menganalisis, dan menganjurkan sebuah perlawanan terhadap situasi politik yang mereka anggap sedang bermasalah.

Sedangkan genetasi Y atau milenial kalah besar oleh generasi Z dalam mengakses situasi politik di medsos, walaupun mayoritas di generasi Y yaitu sebanyak 57,7 persen Kemudian, tokoh politik atau pejabat negara yang paling diikuti pemberitaannya dan dianalisa di Medsos oleh generasi Z dan Y di medsos, di urutan pertama Ganjar Pranowo.

Nama lainnya Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan Airlangga Hartarto.

“Generasi Z memiliki pengetahuan finansial yang baik. Generasi Z memiliki orientasi finansial yang jelas dengan pembekalan diri dengan pengetahuan finansial sejak kecil.”

“Gen Z juga menyadari pentingnya menabung dan investasi di masa yang akan datang,” ujar Audrey Santoso.

Mayoritas Gen Z (76,2 persen) menginginkan Presiden mendatang mengerti persoalan finansial dan perekonomian.

Kemudian karakteristik capres yang bebas korupsi menjadi acuan utama generasi Z dan Y dengan angka 54,3 persen.

Sementara sebanyak 10,2 persen Presiden merakyat, dan sebanyak 4,4 persen menginginkan Presiden yang seagama dengan Gen Y dan selebihnya tidak memberikan jawaban

Dari hasil survei elektabilitas capres, Survei LPMM menemukan sebanyak 19,1 persen Generasi Z dan Y menjatuhkan pilihan pada Airlangga Hartarto.

Hal itu dikarenakan sebagai sosok memiliki karateristik, kemampuan dan pengalaman yang diinginkan.

Diurutan kedua Ganjar Pranowo yang dipilih sebanyak 13,2 persen Prabowo Subianto 9,2 persen, Gatot Nurmantyo 6,4 persen, Andika Perkasa 6,2 persen, dan Erick Thohir dipilih sebanyak 5,2 persen.

Selanjutnya Anies Baswedan 4,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,3 persen, Ridwan Kamil 3,2 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,9 persen.

Lalu, ada Puan Maharani 2,8 persen, Sandiaga Uno 1,3 persen, dan responden belum memberi jawaban sebesar 23,1 persen

Apabila pemilihan presiden diadakan saat ini Airlangga Hartarto mendapatkan suara sebanyak 23,4 persen.

Sementara Ganjar Pranowo 17,2 persen, Prabowo Subianto 14,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,2 persen dan Anies Baswedan 5,1 persen.

Kemudian Puan Maharani 4,3 persen, Muhaimin Iskandar 2,8 persen, dan yang belum menjawab sebanyak 24,3 persen.

Dari hasil elektabilitas Parpol, sebanyak 13,2 persen memilih partai Golkar.

Kemudian PDI Perjuangan 11,8 persen, Gerindra 11,7 persen, PKS 6,7 persen, Demokrat 5,4 persen, PKB 4,2 persen, dan Nasdem 3,1 persen.

Sementara PAN 2,8 persen, PPP 2,4 persen, parpol lainnya 2,9 persen, dan 34,8 persen memilih belum menjawab.(d/2)

Editor: AAdib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *