Persaingan Menuju Senayan di Dapil ”Neraka” XII

Analisis Berita:

Oleh AAdib Hambali.(*)

PERSAINGAN ketat bakal terjadi di Daerah Pemilihan (Dapil) IX (sekarang XII), Jawa Timur, meliputi Bojonegoro-Tuban pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

Pasalnya sejumlah nama politisi beken, di antaranya calon bupati, dan mantan bupati, bakal berebut suara untuk menjadi anggota DPR RI di dapil ini, sehingga menjadikan sengitnya persaingan.

Sebut saja Bupati Bojonegoro periode 2008-2018, Suyoto yang berusaha menuju gedung DPR di Senayan, Jakarta Pusat, melalui Partai NasDem,  di dapil ini.

Dua kali mengikuti dan memenangi Pilkada di Bojonegoro dan pernah menjadi anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan ini adalah modal Kang Yoto, panggilan akrabnya.

Setidaknya, diprediksi lebih 60 persen warga Bojonegoro masih mengenal dirinya, sehingga tingkat keterpilihannya masih tinggi untuk memuluskan jalan ke Senayan.

Tantangan memang lebih berat dibanding dengan ketika bergabung PAN, karena pemilu lalu jumlah suara NasDem di Bojonegoro dan Tuban masih di bawah partai yang didirikan Amien Rais tersebut.

Tapi itulah Kang Yoto yang lebih suka pada tantangan. Dengan hobi naik motor trail, sehingga mempunyai filosofi: siap jatuh bangun dalam mencari dan memanfaatkan peluang beribadah lewat jalur politik untuk berbuat pada bangsa.

Sementara PAN di dapil ini akan mengusung Bambang Budi Susanto, kader yang kini duduk di DPR RI. Dia orang lama duduk di birokrasi, yang mengandalkan pemilih ‘wangkot’ di PAN. Peluang jelas terbuka, selain harus bersaing dengan Agus Maimun.

Persaingan lebih sengit, karena di dapil in juga ada Setya Yudha, anggota DPR dari dapil ini yang kembali berebut suara.

Persaingan makin seru di partai Golkar ada nama mantan bupati Tuban Heany Relawati. Dua periode menjabat bupati di Tuban, elektabilitasnya cukup tinggi dan sangat terbuka untuk lolos.

Masih di dapil ini, H Basuki, calon bupati yang menempati perolehan suara ketiga diusung Gerindra untuk menuju Senayan. Dengan perolehan suara di Pilbup Bojonegoro maka tidak berlebihan jika Basuki merasa optomistis bisa lolos ke Senayan dengan target perolehan suara 100 ribu, karena suara itu terlampau saat dia mengikuti Pilkada 27 Juni 2018.

Optimistis Basuki cukup beralasan karena modal dukungan di Pilkada dan tim sukses yang disebut masih solid, sehingga target 100 ribu suara bisa diperoleh pada Pileg nanti.Di Pilkada lalu pasangan Basuki- Pudji Dewanto mendapatkan 187.381 suara.

Belum lagi dari PDI Perjuangan, yang mengusung Wakil Bupati Setyo Hartono. Selain bertarung dengan sejumlah nama di Bojonegoro, dia di internal berhadapan dengan Abidin Fikri, anggota DPR yang juga dari dapil ini, sehingga persaingan semakin ketat.

Setyo Hartono pun bukan tanpa modal dukungan. 10 tahun mendampingi Kang Yoto adalah waktu yang cukup untuk dikenal masyarakat Bojonegoro, sehingga elektabilitasnya cukup tinggi.

Berebut enam kursi di dapil ini juga diramaikan M Aly Taufiq dari PKB. Dia harus berebut dengan nama-nama beken tersebut untuk bisa lolos ke Senayan.(*)

Penulis: Redaktur Senior Detakpos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *