Survei LSI Denny JA: Isu Kebangkitan Ekonomi Unggulkan Airlangga Jadi Cawapres

Jakartadetakpos.com-Tiga tahun pandemik Covid-19 membuat isu ekonomi semakin penting lebih menguntungkan capres Prabowo Subianto dan cawapres yang memiliki pengalaman dunia ekonomi, pemerintahan, dan juga pengusaha yaitu Airlangga Hartarto, Erick Thohir dan Sandiaga Uno.

Airlangga memiliki sumberdaya tambahan karena ia juga ketua umum partai besar., yakni Golkar yang menjadi pemenang Pemilu kedua setelah PDI Perjuangan.

Dalam empat area pertarungan pilpres 2024: Isu ekonomi, dukungan pemilih partai, teritori di lima provinsi terbesar dan pemilik akun  media sosial, Prabowo, Ganjar dan Anies saling mengalahkan.

Anies menang di segmen pemilih  pemilik akun Twitter. Ganjar menang untuk citra kedekatan dengan media. Prabowo menang di isu membangkitkan ekonomi.

Tapi Probowo lebih diuntungkan  dibandingkan capres lain. Itu karena tiga tahun pandemik, membuat isu ekonomi semakin dianggap paling penting oleh mayoritas pemilih.
Demikian temuan penting, dari hasil riset terbaru LSI Denny JA pada bulan Mei 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
dengan margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Sebelum pandemi (survei LSI Denny JA, September 2019), pemilih yang menyatakan isu ekonomi sebagai hal yang paling penting sebesar 42.3%.

Isu hukum sebagai hal paling penting oleh pemilih sebesar 14.5%. Isu politik sebagai hal paling penting sebesar 11.7%. Isu budaya sebagai hal paling penting sebesar 8.6%. Isu hubungan international sebagai hal paling penting sebesar 5.7%.

Setelah pandemi (Survei LSI Denny JA, Mei 2023), pemilih yang menyatakan isu ekonomi sebagai hal yang paling penting, meningkat sebesar 64.7%.

Isu hukum sebagai hal paling penting sebesar 10.7%. Isu politik sebagai hal paling penting sebesar 8.2%. Isu budaya sebagai hal paling penting sebesar 5.3%. Isu hubungan international sebagai hal paling penting sebesar 3.1%.

Pentingnya isu ekonomi akibat covid-19, naik dari 42.3% (September 2019), ke 64.7% (Mei 2023). Terdapat kenaikan 22.4%.

Tiga tahun Covid-19 membuat publik tidak puas di tiga isu. Kepuasan terhadap tiga isu ini dibawah 50%.

Pertama, ketidakpuasan terhadap pembukaan lapangan pekerjaan.
Kepuasan publik terhadap pembukaan lapangan pekerjaan sebesar  hanya 38.1%.

Kedua, isu mengurangi kemiskinan. Kepuasan pubik terhadap isu mengurangi kemiskinan sebesar 43.5%.

Ketiga, kesejahteraan petani, buruh dan nelayan. Kepuasan publik terhadap kesejahteraan petani, buruh, nelayan sebesar 44.6%.

Seberapa penting isu pemimpin yang kuat (strong leader) untuk menumbuhkan ekonomi? Setelah pandemi, kebutuhan strong leader untuk menumbuhkan ekonomi tinggi sekali mencapai 85.6%.

Pemilih yang menyatakan biasa saja terhadap pentingnya strong leader untuk menumbuhkan ekonomi sebesar 10.1%. Pemilih yang menyatakan tidak penting terhadap strong leader untuk menumbuhkan ekonomi, kecil sekali hanya 2.1%.

Di antara tiga capres, Prabowo Subianto merupakan capres yang lebih mengesankan strong leader yang menumbuhkan ekonomi.

Prabowo berada di urutan pertama dengan 56.2%. Diikuti oleh Anies Baswedan dengan 18.7%, dan Ganjar Pranowo diangka 14.8%. Ganjar diurutan ketiga untuk isu strong leader yang menumbuhkan ekonomi.

Data juga menunjukkan, untuk populasi umum, Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar. Elektabilitas Prabowo 33.9 persen.  Ganjar 31.9 persen. Anies 20.8 persen.

Jika dibandingkan dengan populasi umum, selisih perolehan dukungan Prabowo dan Ganjar hanya sebesar 2%. Tetapi dalam isu strong leader yang mampu menumbuhkan ekonomi selisihnya sebesar 46,1%.

Semakin isu strong leader tumbuhkan ekonomi meluas, semakin Prabowo menjulang, semakin Ganjar menurun.

Rekam jejak kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah. Jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar dinilai gagal soal isu kemiskinan, bagaimana memimpin 38 provinsi?

Rekam jejak dibandingkan dengan capres lain, Prabowo terkesan pemimpin yang diterima di spektrum politik yang lebih luas, untuk kuat memulai kebangkitan ekonomi.

Jika Ganjar di garis Nasionalis, Anies di kubu politik Islam, Prabowo berada di poros tengah. Posisi politik ini memudahkan Prabowo membangun kerja sama dengan spektrum politik yang lebih luas.

Cawapres

Tiga dari delapan cawapres potensial punya jejak ekonomi, yaitu: Airlangga Hartarto, Erick Thohir, dan Sandiaga S Uno. Mereka ketiganya adalah cawapres dengan pengalaman pemerintahan yang berhubungan dengan ekonomi juga pengusaha.

Lima cawapres lain tak ada jejak kemampuan ekonomi, yaitu :Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, dan Said Aqil Siradj. Lima cawapres ini tak berhubungan langsung dengan ekonomi.

Keunggulan Airlangga Hartarto dibanding Erick Thohir dan Sandiaga Uno, disamping pengalaman pemerintahan dan pengusaha, Airlangga Hartarto juga merupakan ketua umum partai terbesar kedua.

Ketika pertarungan isu ekonomi yang paling ditunggu oleh pemilih, cawapres yang memiliki pengalaman dengan isu ekonomi lebih diuntungkan.

Cawapres yang memiliki pengalaman dunia ekonomi, pemerintahan, dan juga pengusaha adalah Airlangga Hartarto, Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
Airlangga memiliki sumberdaya tambahan karena ia juga ketua umum partai besar.

Pilpres masih delapan bulan lagi. Dukungan kepada capres masih mungkin naik dan turun. Namun tiga tahun pandemik membuat isu kebangkitan ekonomi dengan pemimpin yang kuat semakin dibutuhkan. Isu ini menguntungkan Prabowo.***

Editor: AAdib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *