Surabaya- Detakpos– Pencalonan Safullah Yusuf (Gus Ipul) oleh PKB karena partai itu ingin menghormati dan taat kepada kiai dan NU.
” PKB ingin ta’dhim dan taat pada kiai dan NU,”ujar Sekjen DPP PKB Abdul Kadir Karding dihubungi Selasa, (30/5/2017).
Kerena patuh kepada kiai dan NU, lanjut Karding, DPP rela mengganti calon yang telah diputuskan DPP, yaitu mengusung Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar.
Soal pencalonan Gus Ipul sebelumnya disampaikan secara terbuka dalam satu acara yang dihafiri Presiden Joko Widodo oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Pertimbangan lain, menurut Karding, Gus Ipul sudah memiliki pengalaman dua kali menjadi wakil gubernur, sehingga memiliki kapasitas untuk dicalonkan oleh PKB.
Sementara itu Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional Jawa Timur berencana akan bergabung dengan koalisi PKB pada Pemilihan Kepala Daerah Provinsi atau Pilgub 2018.Sejak awal ingin membangun koalisi besar bersama PKB, termasuk partai lainnya,” ujar Bendahara DPW PAN Jatim Agus Maimun kepada wartawan di Surabaya, Selasa.Selain PKB, pihaknya tidak membantah membangun koalisi besar dengan Partai Demokrat yang diinisiasi langsung oleh Soekarwo selaku Ketua DPD Partai Demokrat Jatim semenjak belum muncul nama-nama kandidat ke publik. “Nama kandidat yang muncul sekarang seperti Gus Ipul di atas angin. Apalagi jika PDIP ikut dalam koalisi mengusung Gus Ipul di Pilkada Jatim mendatang,” ucap Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim seperti dilansir media Jakarta.
Pertimbangan utama membangun koalisi besar di Jatim, kata dia, yakni untuk menciptakan kondusivitas di Jatim, sebab jika berkaca pada pengalaman Pilkada DKI Jakarta konflik di akar rumput sangat rawan.(d2/detakpos).