Gresik – Detakpos – Sebanyak 30 finalis Cak dan Yuk Gresik, Jawa Timur, berkesempatan berkunjung ke kantor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, Jumat (3/11).
Para finalis Cak dan Yuk dengan didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gresik Mighfar Syukur, berdiskusi dengan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto terkait pariwisata juga berbagai hal lainnya.
Salah seorang duta wisata Gresik Nur Hadi Priyanto, kepada Sambari Halim Radianto mengatakan gresik merupakan kota dengan wisata yang berwawasan religi sehingga perlu diterapkan dan dikembangkan perilaku “halal life style”.
Menanggapi hal itu Sambari Halim Radianto menjelaskan pemkab selalu berupaya mempertahankan kearifan lokal.
“Ya meskipun belum ada imbauan resmi dari pemerintah, namun pola hidup atau yang anda sebut halal life style tadi memang muncul dari kesadaran masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung di kabupaten Gresik,” kata dia menjelaskan.
Menurut dia, perlu adanya satu konsep terkait bagaimana kaerifan lokal di Gresik ini dapat terjaga dan tidak rusak karena pengaruh modernisasi.
Salah seorang duta wisata lainnya Putri Rizkiana Sari menyatakan sektor perikanan merupakan penunjang perekonomian bagi masyarakat Gresik.
Menanggapi itu Sambari menyebutkan di daerahnya terdapat 32.000 hektar lahan budidaya perikanan, baik itu budidaya perikanan air payau maupun air tawar, selain itu juga hasil tangkapan para nelayan di laut.
“Para petambak dan juga nelayan bisa menjualnya di Pasar Modern,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Sambari mengimbau kepada para finalis untuk membuat karya tulis terkait dengan potensi wisata dan daya tariknya sekaligus dibukukan.
Menurut dia, apabila para finalis cak dan yuk mampu membuat karuya tulis dan dibuat menjadi buku, manfaatnya pun sangat besar terutama untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat bahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke Gresik. (*/iis/detakpos)