Bojonegoro – Detakpos – Arsitek kenamaan Budi Pradono memaparkan hasil rancangannya pengembangan “RImba Kota” di Tempat Penimbunan Kayu (TKP) di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (27/2).
“Paparan arsitektur dan landscape saya ini adalah untuk dua lokasi,” kata di dalam paparan yang dipimpin Bupati Bojonegoro Suyoto di ruang “Creative” lantai tujuh gedung gedung pemkab, Senin (27/2).
Hadir dalam paparan itu, Kepala Dinas Pu dan tata Ruang Welly Fitriana, Kepala Dinas PU Bina Marga Andi Tjandra, Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Amir Sahid.
Selain itu, juga Kepala Dinas Petindustrian Tenaga Kerja dan Industri Kreatif Agus Supriyanto serta Direktur PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) BUMD Pemkab Tonny Ade Irawan.
Lebih lanjut ia menjelaskan sesuai permintaan pemkab bahwa poin-poin yang diinginkan yaitu “Rimba Kota” sebagai lokasi wisata tetap dengan pohon besar dan bangunan kuno memanjang yang sulit ditemukan kembarannya di Indonesia.
Lokasi setempat ditambah dengan taman air yang banyak karena posisinya rendah serta rumah pohon dengan jalan melintas diantara pepohona.
“Ada tiga lokasi utama berupa ruang rekreatif di depan dibawah pohon. Juga di bagian tengah memanfaatkan bangunan kuno memanjang sebagai ruang pamer dan pertunjukkan,” kata dia menjelaskan.
“Di bagian belakang adalah taman air dengan berbagai bentuk yang diatasnya ada jalan dan rumah pohon,” tambahnya sambil menunjukkan rancangannya.
Di lain pihak arsitektur untuk Gedung Budaya di Jalan HOS Cokroaminoto, menurut dia, terdiri dari ruang publik, ruang pamer dan ruang untuk seniman. Dan yang terakhir lanjut dia adalah ruang kosong.
“Ruang kosong dimaksud adalah agar mereka yang sudah datang dan melihat maka diruang terakhir yaitu ruang kosong mereka bisa berpikir setelah ini mau apa dan bagaimana,” ujarnya.
Bisa juga karena ruang publik ditambahkan Mushala serta berbagai lapangan futsal. Karena tambah dia luasan lahannya memadai meskipun sudah ada banyak tamannya.
“saya sudah lihat lokasinya,” katanya
Menanggapi hal tersebut Bupati Bojonegoro Suyoto menyatakan imajinasi yang ada sudah masuk semua. Sebab dia menjelaskan sudah hampit lima tahun pemkab mencari konsep bahkan pernah dilombakan.
“Namun hasilnya kami masih belum puas,” katanya.
Pria yang kerap dipanggil Kang Yoto ini juga menyatakan bahwa tahun ini untuk Gefung Budaya sudah ada anggarannya dan tinggal pelaksanaanya. Sementara untuk Rimba Kota sudah mengerucut dan kemungkinan pembangunan akan dilakukan tanpa uang APBD.
“Pihak Perhutani yang hadir juga suda kita ajak bicara termasuk drsa secara prinsip sudah bisa jalan juga,” ungkapnya.(*/d4)