Bojonegoro – Detakpos – Pegawai Negeri Sipil (PNS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, Nove Zain Wisuda akan mempromosikan potensi objek wisata dan budaya daerahnya di Belanda.
“Saya membawa puluhan brosur pariwisata dan budaya dari dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) yang akan saya bagikan kepada mahasiswa dari berbagai negara dunia di Belanda,” kata dia kepada detakpos di Bojonegoro, Selasa (30/7).
Sesuai rencana, lanjut dia, brosur pariwisata dan budaya itu akan dibagikan kepada puluhan mahasiswa dari berbagai negara di dunia yang mengikuti pendidikan di Wageningen University and Research di Belanda program master programme “nutrition and health”.
“Ada sekitar 90 mahasiswa dari berbagai negara di dunia yang mengikuti program studi nutrition and health,” kata dia menjelaskan.
Sesuai rencana, lanjut dia, brosur pariwisata dan budaya akan dibagikan saat masa orientasi dan berkenalan dengan mahasiswa lainnya pada 16-21 Agustus.
Alumnus Universitas Indonesia asal Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem itu, memperoleh bea siswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Sesuai jadwal saya berangkat ke Belanda pada 13 Agustus,” ucapnya menambahkan.
Brosur pariwisata yang dibawa itu ada dua jenis yaitu dalam bentuk buku dengan judul “Pinarak Bojonegoro” untuk “Travel Guide” dan Bojonegoro Tourism MAP.
Di dalam buku Pinarak Bojonegoro berisi sejumlah potensi objek wisata, juga kuliner termasuk kesenian Tari Thengul yang menjadi tari khas daerah setempat.
Di dalam buku Pinarak Bojonegoro, di bagian depan tertera foto Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah yang memberikan kata pengantar dan Kepala Disbudpar Amir Syahid.
“Bojonegoro terus berbenah memaksimalkan potensi yang ada untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Semangat memajukan Bojonegoro menyala layaknya api abadi Kayangan Api”, demikian antara lain kata pengantar yang disampaikan Anna Mu’awanah dalam buku Pinarak Bojonegoro.
Selain itu juga disampaikan bahwa pada 2017 Bojonegoro ditetapkan sebagai Geopark Nasional bertema hamparan minyak bumi dengan keunikan geodiversity beruapa tambang sumur minyak tua peninggalan Belanda serta biodiversity berupa keanekaragaman flora dan fauna. Bojonegoro juga mempunya kekayaan budaya dan berbagai event.
Di dalam buku Pinarak Bojonegoro, di dalam semua penjelasan terkait objek wisata, kuliner semuanya hanya dalam Bahasa Indonesia.
Sedangkan di dalam Bojonegoro MAPS yang berisi National Geopark Bojonegoro, di dalamnya berisi penjelasan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Hal serupa juga pernah dilakukan Nove Zain Wisuda yang juga membagikan brosur pariwisata dan budaya semasa memperoleh bea siswa selama dua pekan di KIT / The Royal Tropical Institute Belanda pada 2016. (*)
Penawarta: Agus S
Editor: Redaksi