Bojonegoro – Detakpos – Tim Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN) Yogyakarta, akan memasang banner yang berisi sejarah geologi di 19 geosite cagar alam geologi dan “petroleum geopark” Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada 6 September.
“Pemasangan banner di geosite dilakukan melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing wilayah geosite,” kata Tim Peneliti UPN Yogyakarta Dr. Jatmika Setiawan yang dihubungi detakpos dari Bojonegoro, Senin (4/9/2017)
Namun, menurut dia, sebelumnya seluruh pokdarwis di 19 lokasi geosite akan diundang untuk memperoleh sosialisasi terkait pengembangan geosite menjadi objek wisata di Kecamatan Gondang, pada 6 September.
Banner yang diserahkan masing-masing 84,1 X118,9 centimeter yang berisi penjelasan 19 titik geosite cagar alam geologi dan petroleum geopark. Tim UPN Yogyakarta dalam sosialisasi akan memaparkan film dalam bentuk DVD dan menyerahkan tulisan di masing-masing geosite kepada pemkab.
“Banner dilengkapi dengan sejarah geologi di masing-masing geosite,” ucapnya.
Selain mengundang pokdarwis, juga akan diundang jajaran pemerintah kabupaten (pemkab), juga jajaran Perhutani Bojonegoro, Tuban dan Cepu, Jawa Tengah, yang memiliki lokasi geosite di kawasan hutan jati.
Menurut dia, pokdarwis bisa menambah masing-masing lokasi geosite dengan ceritera legenda yang berkembang di masyarakat untuk dipasang di sekitar banner.
“Pemasangan banner di setiap geosite juga sebagai bukti kerja sama UPNY, Dikti, Pemkab Bojonegoro, Perhutani dan Badan Geologi,” katanya menjelaskan.
Sesuai data 19 geosite yang masuk cagar alam geologi dan “petroleum geopark yaitu “petroleum geoheritage” Wonocolo di Kecamatan Kedewan, geosite “antiklin” Kawengan, juga di Kecamatan Kedewan dan geosite Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Selain itu, geosite Kedungmaor, di Kecamatan Temayang, geosite Kedung Lantung di Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras, geosite gigi hiu, dan geosite undak Bengawan Solo.
Lainnya geosite Gunung Watu, Watu Gandul, Selo Gajah dan Banyu Kuning, semuanya di Kecamatan Gondang, sedangkan yang masuk “geopark” yaitu Sendang Gong di Desa Gunung Sari, Kecamatan Baureno, Gunung Pegat, Gua Soka, dan makam orang Kalang.
“Keberadaan geosite cagar alam geologi akan mendukung geopark,” ucapnya menegaskan. (*/d1/detakpos)