Bamsoet Punya Tugas Kawal Jokowi pada 2019

JakartaDetakpos-Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio melihat pekerjaan rumah (PR) Bambang Soesatyo (Bamsoet) adalah untuk mengawal Presiden Joko Widodoo hingga terpilih kembali pada Pilpres 2019.

”Mengawal Presiden Jokwi pada 2019,”tutur Hendri, Selasa (16/1), menanggapi terpilihnya Bamsoet sebagai ketua DPR menggantikan Setya Novanto.Dia sosok politisi yang gigih. Beberapa kali gagal menjadi anggota DPR, tak menyiutkan asa Bamsoet untuk maju dalam pemilihan legislatif.

Pemilu 2009 dia berhasil masuk Senayan menjadi titik awal karier mantan wartawan Suara Karya itu.Panitia Khusus Angket Century menjadi debut perdana Bambang Soesatyo. Melalui kiprah di Pansus itu pula pamornya mulsi moncer.

Ia menyalip jajaran politisi muda parlemen yang kerap membuat berita (news maker). .Saat itu, rivalnya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.Bermodal sebagai jurnalis menjadikan Bambang kerap mengeluarkan pernyataan pers yang layak dikutip.

Hal ini pula yang menjadikan Bambang menyodok para seniornya di parlemen. “Diharapkan agar mempunyai komunikasi yang baik dengan teman-teman media dan bahasa dengan media menggunakan bahasa yang sama,” ujar Ketua Umum Partao Golkar Airlangga Hartarto.

Sejumlah jabata ia sandang. Seperti Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI termasuk menjadi Ketua Komisi Hukum DPR, kendati tak bergelar sarjana hukum. Kini, jabatan tertinggi DPR telah ia genggam.

Bamsoet Sebelum pelantikan sebagai Ketua DPR, ia mengatakan, salah satu prioritas yang dilakukan adalah berkomunikasi dengan seluruh fraksi di DPR, baik yang mendukung pemerintah maupun di luar pemerintahan.

Ia akan mengundang pimpinan fraksi, pimpinan komisi dan pimpinan alat kelengkapan dewan.Tugas bersama adalah bagaimana membuat DPR ini bisa bermanfaat bagi rakyat dan yang terpenting adalah kecukupan pangan, papan dan lapangan kerja.

Sisa jabatan tak kurang dari dua tahun memang tak banyak yang bisa dilakukan Bambang, apalagi tahun ini ditandai dengan mulainya tahun politik.

Meski demikian, sisa masa jabatan yang tersisa dapat dimanfaatkan Bambang untuk melakukan terobosan penting terkait dengan fungsi yang dimiliki DPR yakni legislasi, pengawasan dan penganggaran.

Bambang yang kerap melakukan gebrakan politik, mestinya juga memunculkan gebrakan di jabatan barunya sebagai Ketua DPR. Kesan DPR hanya sebagai stempel kebijakan pemerintah harus ditepis dengan gebrakan Bambang.

Kritis terhadap pemerintah namun tetap dalam bingkai koalisi toh pernah Bambang lakukan bersama sejumlah politisi muda senayan saat itu di pemerintahan SBY-Boediono.

Setidaknya dengan cara ini akan mengangkat derajat DPR sebagai rumah besar rakyat Indonesia. Di sisi lain, citra Partai Golkar dapat terkerek dengan sikap proporsional DPR di bawah pimpinan kader Partai Golkar yang mengkritik pemerintah jika tidak benar dan mengapresiasi jika sesuai peraturan.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *