Gelar Pasar Murah dan Bansos Ringankan Beban Masyarakat

Gelar Pasar Murah dan Bansos Ringankan Beban Masyarakat

BLITAR- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menggelar pasar murah sekaligus menyalurkan berbagai macam bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif di Pendopo Sasana Adhi Praja Kabupaten Blitar, Rabu (11/10).

Operasi pasar murah ini digelar dalam rangka menyambut HUT ke 78 Provinsi Jawa Timur. Sekaligus bertujuan untuk menstabilkan harga dan memastikan keterjangkauan masyarakat untuk bisa membeli bahan pokok. Pasar murah di Kab. Blitar sendiri merupakan titik ke-30.

“Melalui pasar murah inilah kami berharap masyarakat tetap bisa menjangkau bahan pokok dengan harga di bawah HET. Sehingga bisa meringankan beban masyarakat,” ujar Gubernur Khofifah.

Bahan pokok yang disediakan dalam gelaran pasar murah di Blitar antara lain 12 ton beras, 1.200 liter Minyakkita, 250 kg gula pasir, dan 200 kg telur ayam ras. Sementara untuk harganya, beras medium Rp. 10.400/kg, minyak goreng MinyaKita Rp. 13.000/liter, gula pasir Rp. 13.000/kg, dan telur ayam ras Rp. 22.000/kg.

Tentunya harga bahan pokok tersebut di bawah HET dan di bawah harga di pasaran. Karena berdasarkan laporan penanggung jawab pasar murah kali ini, HET beras medium Rp 10.900/kg sedangkan harga pasarannya Rp 11.400/kg.

Kemudian minyak goreng merk MinyaKita HET Rp 14.000/liter dengan harga pasaran sama. Gula pasir HET Rp 14.500/kg dan harga pasaran Rp 14.750/kg. Serta telur ayam ras dengan HET Rp 27.000/kg dan harga pasaran Rp 24.500/kg.

Pada kesempatan ini, Gubernur Khofifah menjelaskan terkait harga beras yang mengalami kenaikan. Ia menjelaskan penyebab harga beras medium melebihi HET di pasaran dikarenakan Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) yang sampai di tempat penggilingan harganya di atas HET. Maka _end product_ beras di pasaran pun ikut di atas HET.

“Sejatinya produksi padi Jatim secara y-on-y dari September 2022 sampai 2023, kita surplus 9,23 persen. Selain itu, 3 minggu terakhir ini, harga beras medium di Jatim sebetulnya paling rendah diantara provinsi di Jawa. Hanya saja memang masih di atas HET,” katanya.

Selain itu, Gubernur Khofifah yang didampingi oleh Bupati Blitar Rini Syarifah, Forkopimda Kabupaten Blitar, dan Kepala OPD Jatim, menyempatkan diri menyapa masyarakat yang mengantre di pasar murah. Stand produk UMKM yang ada di sana pun tak luput dari perhatiannya. Beberapa produk UMKM Blitar, ia borong untuk kemudian dibagikan secara langsung kepada masyarakat.

Usai gelaran pasar murah, Gubernur Khofifah langsung menyerahkan bantuan berupa Alat Bantu Mobilitas Disabilitas sebanyak 32 unit yang secara simbolis diserahkan kepada Bupati Blitar.

Selain itu, beragam bansos dan zakat produktif juga disalurkan senilai Rp 652 juta. Beragam bansos tersebut ialah Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) untuk 10 Penerima Manfaat (PM), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 30 PM, dan 100 orang penerima Zakat Produktif.

Ada pula tali asih yang diberikan kepada 25 Tenaga Kesehatan Sosial Kecamatan (TKSK), 30 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

Beberapa bantuan yang diberikan melalui tabungan rekening Bank Jatim. Antara lain bantuan untuk ASPD sebesar Rp 900.000/tahap/PM, KUBE sebesar Rp 3.000.000/PM, dan tali asih untuk TKSK sebesar Rp 1.500.000/PM.

Sedangkan pelaku usaha ultra mikro penerima manfaat zakat produktif menerima bantuan uang tunai sebesar Rp 500.000/PM. Begitu pula tali asih untuk Tagana sebesar Rp 750.000/PM diberikan secara tunai. Selain itu, semua PM juga menerima bantuan berupa paket sembako dari Pemprov Jatim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *