Bojonegoro – Detakpos – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, akan mempromosikan
topi pelepah pisang ketika pemberangkatan peserta parade perahu hias Festival Bengawan di Bendung Gerak Bengawan Solo, pada 24 September.
“Kami akan mempromosikan topi pelepah pisang dengan membagikan sebanyak 25 topi koboi pelepah pisang kepada undangan VIP termasuk Bupati Bojonegoro Suyoto,” kata Kasi Pengembangan Pemasaran Pariwisata dan Budaya Disbudpar Bojonegoro Henik, Sabtu (23/9).
Dengan adanya pembagian topi pelepah pisang itu, lanjut dia, juga merupakan ajang promosi untuk produk industri kreatif potensi lokal dari perajin Desa Balen, Kecamatan Balen.
“Di desa setempat ada sekitar 15 perajin topi pelepah pisang,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan para perajin topi pelepah pisang memasarkan produksinya, selain lokal juga melalui pameran yang digelar di laur daerah. Topi pelepah pisang yang dengan bentuk, antara lain, topi koboi dengan harga Rp50.000/topi, dan topi biasa Rp40.000.
Perajin di desa setempat juga memproduksi berbagai aneka cinderamata dengan bahan pelepah pisang mulai tempat tisu, tempat sampah, bunga, juga berbagai aneka cinderamata lainnya, mulai tempat tisu, tempat sampah, bunga, juga berbagai aneka cinderamata lainnya.
Hanya saja, menurut dia, para perajin pelepah pisang di desa setempat masih belum bisa mengembangkan tali pelepah pisang dijadikan mebel.
Oleh karena itu, kata dia, para perajin membutuhkan pelatihan untuk membuat mebel dengan bahan tali pelepah pisang yang bisa berkolaborasi dengan mebel kayu jati, besi, dan ban bekas.
“Di Desa Prambatan, juga di Kecamatan Balen, ada perajin tali pelepah pisang, tetapi produksinya dikirim ke Jawa Barat untuk industri mebel,” ucapnya menambahkan. (*/d1/detakpos)