KPH Bojonegoro Berencana Gelar Dangdut “Sylva Swara

BojonegoroDetakpos – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menggelar dangdut “Sylva Swara Youth Singing Contest” sebagai usaha menyosialisasikan kelestarian hutan melalui kegiatan kesenian.

“Saya optimistis pesertanya bisa dua kali lipat dibandingkan peserta “Sylva Swara Youth Singing Contest” yang sudah digelar sebelumnya,” kata Administratur KPH Bojonegoro Daniel Budi Cahyono, dalam kegiatan “RImbawan Menyapa Anak Muda”, Rabu (10/1).

KPH, lanjut dia, juga menetapkan finalis “Sylva Swara Youth Singing Contest” sebagai “Duta Hutan Lestari” yang selalu terlibat dalam kegiatan pelestarian hutan.

Oleh karena itu, menurut dia, dalam kegiatan “Rimbawan Menyapa Anak Muda” pemenang “Sylva Swara” ikut menghibur dengan Band Alaska.

“Kalau dalam seminar undangan cepat bosan, tetapi dalam kegiatan ini peserta bisa ikut bernyanyi,” kata dia kepada ratusan pelajar, mahasiswa dan pencinta alam yang menghadiri acara.

Pada kesempatan itu ia mengajak generasi di daerahnya tidak mengandalkan potensi migas karena diperhitungkan dalam 40 tahun habis.

“Sebagai generasi muda kalian-kalian harus memiliki otak yang “mletik” (cerdas)  terkait kelestarian hutan,” kata dia kepada ratusan siswa SLTA, mahasiswa dan pecinta alam di daerahnya itu.

Oleh karena itu, menurut dia, menjaga kawasan hutan sebagai sumber penghidupan manusia mutlak harus dilakukan, sebab dengan hilangnya hutan akan meruntuhkan kehidupan manusia.

“Kalau ingin menaklukkan Jawa tidak harus dengan berperang, tetapi cukup dengan menghabiskan hutan,” ujarnya menegaskan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Jawa Timur, Hanafi sependapat bahwa para pelajar jangan mengandalkan migas dalam mencari pekerjaan,  namun harus berani mengembangkan kreativitas dan membangun jaringan.

“Potensi migas akan habis, tetapi dengan mengembangkan kreativitas para pelajar akan bisa memperoleh pekerjaan di berbagai bidang,” ujarnya.

Hadir dalam acara itu,  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Bojonegoro Nurul Azizah dan Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Budiyanto.

Usai acara ratusan pelajar memperoleh pembagian bibit pohon nangka secara gratis yang disediakan KPH dengan jumlah sekitar 1.000 pohon untuk ditanam di pekarangan rumahnya masing-masing.

“Kalau tidak memiliki  tanah pekarangan ya bibit pohon nangka bisa diberikan kepada tetangganya yang memiliki tanah pekarangan,” ucap Manajer Bisnis KPH Bojonegoro Ahmad Yani. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *