Solo-detakpos.com– Juru Bicara Pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono, Gibran Rakabuming Raka meminta tamu undangan resepsi ngunduh mantu di Pura Mangkunegaran untuk tidak menggunakan batik motif parang maupun lereng.
“Dari Pura Mangkunegaran yang meminta agar tamu undangan tidak mengenakan kain batik bermotif parang maupun lereng,” ujarnya.
Ia memaparkan, permintaan tersebut bahkan diutarakan langsung Raja Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X kepadanya. Karena itu, lanjut Wali Kota Solo itu, pihaknya pun meminta tamu undangan bisa memenuhi permintaan tersebut
“Atas dasar itu saya meminta pada tamu untuk menyesuaikan aturan tersebut,” kata dia.
Dilansir ayosolocm, usut punya usut, ternyata larangan mengenakan motif parang di lingkungan Keraton Solo sudah menjadi aturan tidak tertulis dan masih dipatuhi hingga saat ini. Hal tersebut merujuk pada sejarah dimana kala itu motif batik parang hanya boleh digunakan raja atau setingkat putra mahkota. Sehingga meski saat ini motif parang sudah dipakai masyarakat umum, namun aturan larangan penggunaan motif parang selain oleh raja di lingkungan keraton, baik di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat maupun di Pura Mangkunegaran masih dilaksanakan dengan ketat.
“Sampai saat ini pun, baik di Pura Mangkunegaran maupun di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat motif itu dilarang dipakai siapa pun yang bukan putra raja atau setingkat putra raja. Bahkan di Pura Mangkunegaran hanya (KGGPA) Mangkoenagoro saja yang boleh memakai motif parang,” papar Budayawan Pura Mangkunegaran, Surojo.
Ia menyebut aturan adat tersebut tidak hanya berlaku di Kota Solo, namun juga di Yogyakarta yang notabene merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Di mana aturan larangan menggunakan batik motif parang selain raja dan putra mahkota juga dijalankan dan dipertahankan di Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman.(*)
Editor: AAdib
