Pemkab Bojonegoro Upayakan Cegah Konflik Migas

 

Bojonegoro, detakpos – Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto mengatakan upaya mencegah konflik migas dilakukan melalui inovasi kebijakan pengelolaan sumber daya dengan kebijakan dana abadi untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM).

“Pemkab mengantisipasi terjadinya konflik akibat dampak kegiatan migas dengan menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) terkait dana abadi, selain konten lokal untuk mengamankan tenaga kerja lokal,” katanya dalam pelatihan peningkatan akuntabilitas tata kelola sumber daya di Asia Pasifik di Bojonegoro, Senin (16/01/2017).

Hadir dalam acara audiensi tersebut Ketua DPRD Mitro’atin dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Hadir dalam acara itu, Wakil Dekan bidang Kerja sama, Alumni dan Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Dr. Poppy S. Winanti, M.P.P, M.Sc,

Sekretaris Prodi S2 dan S3 Departemen Politik dan Pemerintahan, FISIPOL UGM Dr Nanang Indra Kurniawan, M.PA).

Pelatihan ini merupakan kerja sama antara “Research Centre for Politics and Government” (PolGov) Departemen Politik dan Pemerintahan (DPP), FISIPOL, UGM dengan “Natural Resources Governance Institute” (NRGI).

Pada kesempatan itu Ketua Tim UGM Dr Nanang Indra Kurniawan menjelaskan pelatihan ini bertujuan menguatkan kapasitas pemangku kepentingan untuk akuntabilitas tata kelola industri ekstraktif.

Selain itu juga  membangun jejaring multi pihak demi meningkatkan kualitas tata kelola industri ekstraktif di Asia Pasifik.

“Pemerintah daerah merupakan salah satu instrumen kunci untuk pengelolaan efektif pendapatan negara dari sektor minyak dan gas di tingkat sub nasional bagi sebesar-besarnya kemakmuran warga,” tuturnya.

Ia mengharapkan kunjungan ke daerah setempat dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi para peserta untuk meningkatkan akuntabilitas dan optimalisasi inovasi kebijakan di tingkat sub-nasional di negara masing-masing sekaligus dapat menjadi forum pertukaran pengetahuan dengan multipihak pengelolaan migas di Bojonegoro.

Pelatihan yang telah memasuki tahun keempat ini diikuti oleh 26 peserta dari 10 negara, meliputi Indonesia, Myanmar, Vietnam, Filipina, India, Timor Leste, Mexico, Mongolia, Afghanistan, Australia.

Dalam kunjungan ke Bojonegoro, peserta berkesempatan mengunjungi kantor MCL, beraudiensi dengan Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro serta berdiskuai dengan masyarakat di wilayah operasi migas di Desa Gayam, Kecamatan Gayam. Rangkaian acara diakhiri dengan Diskusi Panel pada Selasa, (17/1) yang melibatkan perwakilan pemerintah daerah, masyarakat, dan aktivis LSM. (Humas Pemkab Bojonegoro/Detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *