Bojonegoto–Detakpos– Manajemen Bojonegoro FC perlu mengevaluasi jajaran pelatih dan pemain. Pasalnya, tim Laskar Rajekwesi ini dalam komoetidi Liga 3 Kopi Kapal Api, tidak berada di jalur yang benar.
Mengawali tanding di laga perdana, Bojobegoro FC dibantai Delltras Sidoarjo di depan publik sendiri tiga gol tanpa balas. Semua maklum alias menerima kekalahan oleh Deltras, tim yang sudah memiliki nama dan diperkuat oleh pemain- pemain yang memiliki nama juga.
Harapannya, di pertandingan kandang menjamu Pamekasan FC dapat memperoleh poin penuh, karena menganggap tim tamu kekuatannya berimbang. Kelebihannya, menjadi tuan rumah dan didukung supportrnya meski hanya puluhan jumlahnya. Namun Bojonegoro FC hanya bermain imbang ditahan 1-1 oleh Pamekasan FC.
Posisi di grup C jelas terpuruk untuk mendekati zona aman bisa maju ke babak berikutnya.
Dari keinginan mendapat simpati publik bola di Kota Ledre, juga semakin sulit. Terbukti jika jumlah penonton di Stadion Letjen H Sudirman sebanyak ratusan orang di pertandingan pertana, dalan laga kedua hanya disaksikan puluhan penonton saja.
“Perlu evaluasi di jajaran pelatih dan pemain, “kata Asisten Manajer Ambon Lasmiran dihubungi Kamis pagi, 18/5/2017.
Di jajaran pemain, sudah ada wacana untuk menambah pemain dari luar daerah yang sudah profesional dan jadi untuk memperkuat daya dobrak tim ini.
Juga evaluasi di jajaran pelatih. Sebab posisi pelatih ini menentukan kemampuan individu, kerja sama tim dan pengaturan strategi permainan. Instruksi pelatih di lapangan saat bertanding sangat menentukan.
Di luar lapangan tugasnya mampu membangkitkan motivasi dan semangat bertanding juga menentukan. Kharisma terhadap anak asuhnya perlu, sehingga dia dipercaya seluruh arahan dan indtruksinya.
Tidak ada kata terlambat bagi Bojonegoro FC untuk melakukan evaluasi supaya mampu berbicara di kompetisi ini, tidak hanya sekadar numpang lewat di Liga Kopi Kapal Api 2017.(d2/detakpos)
