Geliat Rival Ruling Party

Oleh : A Adib Hambali *

POLARISASI partai politik (parpol) di Bojonegoro, Jawa Timur, pada awal tahun politik 2023 mulai nampak. Di bulan Maret, muncul aliansi besar terdiri dari Partai Demokrat (PD), NasDem, Hanura,, PKPI, PAN, Perindo, PPP, Partai Gerindra, Partai Golkar. Selain itu juga PKN bergabung, sehingga genap 10 parpol.

Masih terlalu dini menggap ini koalisi permanen menghadapi Pilkada 2024. Setidaknya sudah terjalin komunikasi antar pimpinan parpol dalam menyikapi permasalahan politik yang muncul di daerah penghasil minyak ini.

Pemantiknya adalah munculnya dugaan intimidasi dukungan menjelang Pileg dan Pilkada 2024 yang menyasar ASN, dan kepala desa untuk memenangkan salah satu kontestan.

Aliansi besar ini akan menjadi rival koalisi PKB dan PDI Perjuangan pada Pilkada 2024. Dua parpol penguasa (ruling party) ini adalah koalisi yang dibangun sejak Pilkada 2018.

Koalisi ini gelagatnya akan dipertahankan. Terlepas Anna Mu’awanah-Budi Irawanto (Wawan) yang diusung di Pilkada 2018 ini pecah kongsi, namun sepertinya tidak berpengaruh pada koalisi kedua partai.

Kemungkinan akan dipertahankan sehingga aliansi besar 10 parpol tidak mengundang PDI Perjuangan untuk ikut melakukan reaksi terhadap dugaan intimidasi dan pelibatan ASN dalam politik menjelang Pileg dan Pilkada 2024

Setidaknya perlawanan itu bisa dicermati ketika mencuat kasus penggalangan dukungan ruling party yang disebut pihak aliansi besar parpol sebagai intimidasi. Penggalangan dukungan menyasar pada ASN dan kepala desa untuk memenangkan Pileg dan Pilkada 2024.

Bukti penggalangan ASN tercium ketika ditemukan blangko yang beredar, ada yang masih kosong, dan ada yang sudah diteken. Juga pengaduan lisan setelah digelar pertemuan dengan dalih pembinaan.

Tiba tiba saja beredar secara berantai surat pernyataan Nanang Dwi Cahyono, Plt Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro yang berisi kesiapan memenangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pilkada Bojonegoro 2024.

Dalam surat peryataan tertanggal 20 Januari 2023 bermetrerei 10.000, Nanang Dwi Cahyono siap memenangkan Farida Hidayati dalam pencalonan sebagai anggota DPR RI, Muhammad Mughni dari untuk DPRD Provinsi, serta pemenangan calon yang diusung PKB bersama koalisi di Pilkada Bojonegoro 2024.Namun Nanang menegaskan bahwa informasi itu tidak benar dan hoax.

Dengan tetap memegang teguh asas praduga tak bersalah, kasus ini sudah menjadi temuan awal Bawaskab Bojonegoro, sebaiknya diserahkan kepada lembaga tersebut untuk mengusut bukti materiil maupun formil untuk ditetapkan apalah ini masuk pelanggaran atau tidak. Sebaiknya dipercayakan kepada Bawaskab.

Harapannya, institusi yang bertindak sebagai wasit ini berlaku secara adil, tidak berpihak, serta memberlakukan hukum yang tajam ke atas serta ke bawah. Bukan tajam ke bawah dan tumpul ke atas, sehingga harapan untuk menjadikan Pimilu 2024 yang demokratis dan jurdil menjadi kenyataan, bukan isapan jempol.

Yang menarik adalah munculnya aliansi besar 10 Parpol yang menjadi rival ruling party. Masyarakat mengetahui sudah ada rivalitas pada Pilkada 2024. Selama ini terkesan tidak ada perlawanan sehingga kandidat dari luar ruling party nyaris tidak terdengar, dan calon bupati dari partai penguasa bakal mulus.

Ini warning bahwa PKB dan PDI Perjuangan yang menjadi partai penguasa tidak lagi langsung ngelenyer menuju kursi S1 untuk kali kedua. Ada koalisi besar meski belum memunculkan nama calon tapi cukup diperhitungkan.

Berangkat dari munculnya koalisi besar ini dengan “jago’ yang sedang dielus elus untuk dimunculkan pada saat yang tepat, tidak berlebihan jika pihak ruling party menancapkan gas pol memperoleh dukungan sebanyak banyaknya, sebelum masa jabatan berakhir dan ditunjuk pejabat pelaksana Bupati.

Untuk aliansi 10 parpol, sebaiknya juga perlu gas pol bersuara kritis. Kader kadernya di legislatif tidak perlu berdiam diri, suarakan hak hak rakyat yang terabaikan dan belum terpenuhi, kritik keras ketimpangan dan ketidakadilan yang terjadi selama ini. Itulah persaingan yang obyektif dalam bingkai demokrasi.(*)

* Redaktur senior detakposcom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *