Ingin Perubahan?

Oleh : A Adib Hambali

APAKHAH masyarakat Bojonegoro menginginkan perubahan. Mungkin pertanyaan ini terjawab oleh jajak pendapat (polling) oleh “KitaPolling” tentang Siapa Bupati Bojonegoro.2024.

Pasalnya dari enam nama yang disodorkan terdapat nama Anna Mu’awanah. Namun posisinya dalam beberapa hari terakhir selalu di bawah nama Nurul Azizah yang terus bertengger di puncak perolehan suara sementara.

Bahkan prosentasenya terus menurun. Jika pada awal awal Anna masih mendapat di atas 30 persen,  akhir akhir ini menurun di bawahnya. Sementara Nurul semakin melejit di atas 50 persen.

Menurut pantauan, upaya Anna Mu’awanah  mendongkrak elektabilitasnya cukup masif. Misalnya. saat menjelang hingga lebaran Idul Fitri 1444 H  muncul sejumlah baliho, spanduk di depan tempat tempat ibadah yang manampilkan gambar disertai ucapan lebaran dan sebagainya.

Bahkan sempat berseliweran di medsos tentang imbauan dari ASN kepada anggota grup WA untuk melakukan vote nama Anna Mu’awanah yang tercantum dalam jajak pendapat. Mantan ketua Bawaskab Bojonegoro Alham M Ubay menilai langkah ASN ini masuk dalam pelanggaran tetang larangan ASN terlibat politik praktis. Namun pihak Bawaskab sendiri  menyatakan itu menjadi kewenangan Komisi ASN, sehingga itu di luar kewenanganya.

Yang pasti menghadapi calon petahana bukan pekerjaan mudah, pasalnya dia masih diuntungkan oleh posisinya yang  bisa melakukan komunikasi  dengan berbagai komunitas masyarakat. Mestinya elektabilitasnya bisa terdongkrak dibanding nama nama lain.

Apalagi sejauh ini Nurul Azizah belum mendeklarasikan diri akan maju pada Pilkada 2024. Juga belum ada bisik bisik parpol apa yang bakal mengusung, termasuk belum ada pernyataan akan mengikuti Pilkada lewat jalur independenl. Belum terdengar ada pernyataan resmi.

Namun sudah ada dukungan suara  dalam hasil sementara jajak pendapat yang digelar oleh KitaPolling .Jajak pendapat bertema “Siapa Bupati Bojonegoro 2024* beredar melalui  grup WA secara berantai.

Hasil sementara terpantau, ketika total suara masuk sebanyak 4902 suara, Nurul Azizah mendapat 2609 Suara (53.2%), Dr. Anna Mu’awanah 1371 Suara (28%),  KRTSudawam 590 Suara(12%, Dr. Suyoto161 Suara (3.3%)S ukur Priyanto108 Suara()2.2% dan Soehadi Moeljono63 Suara ()1.3%).

Fenomena ini setidaknya memberi sinyal ada keinginan  sebagian masyarakat Bojonegoro yang menghendaki perubahan. Tentu saja dengan harapan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.

Tetap dengan asumsi bahwa yang sekarang baik, namun masih ada celah perlu lebih diperbaiki. Misalnya soal angka kemiskinan di Bojonegoro yang kembali masuk dalam 10 besar daerah Jatim yang kemiskinannya masih tinggi. Padahal pada 2018 lalu sudah keluar dari zona merah 10 besar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada tahun 2022, Kabupaten Bojonegoro masuk 10 Besar Kabupaten dengan jumlah Penduduk miskin terbanyak di Jawa Timur, dengan jumlah penduduk miskin  153.400 jiwa. Jumlah ini menempatkan Kabupaten Bojonegoro pada urutan ke -9 Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Jawa Timur.(damarinfo,Senin (1/5/2023).

Tentu saja ini tidak berbanding lurus dengan APBD Bojonegoro yang mencapai tujuh triliun rupiah lebih dan disebut sebut tertinggi kedua setelah Kota Surabaya. Artinya ada yang kurang tepat dalam mengelola sehingga dalam soal mengentas kemiskinan  tertinggal dibanding daerah lain yang APBD-nya di bawah Bojonegoro.

Suka atau tidak, itulah temuan resmi lembaga yang dibentuk pemerintah sendiri. Itulah kemungkinan salah satu alasan sebagian masyarakat Bojonegoro yang menginginkan perubahan. Tentu saja masih ada alasan lain sehingga tergambar besarnya suara mendukung perubahan yang tergambar dalam poling.

TENTANG POLLING INI

Polling Siapakah Bupati Bojonegoro 2024 dibuat pada tanggal 28/04/2023 06:53
Polling ini memiliki 6 opsi jawaban dan sudah menerima suara.

Melakukan pemilihan berulang kali tidak diperbolehkan. Pihak Kita Polling menyatakan  tidak mentolerir setiap kecurangan yang dilakukan dan akan menganulir semua suara yang berindikasi dilakukan oleh bot

KitaPolling adalah website atau situs penyedia polling, atau jajak pendapat dan survey sederhana bagi semua orang. Hasil polling jangan digunakan sebagai polling yang representatif. Berbeda dengan survei yang menggunakan metode khusus sehingga bisa menghitung margin error’.Namun pihak penyelenggara poling sudah membatasi tidak bisa mem-vote berulang ulang. Demikian pemberitahuan dari pihak KitaPolling.(*)

Redaktur senior detakpos.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *