Jangan Kecewa Dilarang Ke Gereja, Berbuatlah!

Oleh: FX Arief Poyuono

ORANG Kristen Tidak perlu kecewa saat ada bencana wabah virus Corona tidak diperbolehkan beribadat atau berdoa bersama-sama di Gereja

Sebab sesuai firman Allah dalam Injil Yohanes 13 ayat 15 dikatakan “Sebab Aku (Yesus) telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Yesus mengajarkan tentang cara beribadat dan berdoa yang benar dan kita harus mengikuti perkataan Yesus yang tertulis dalam Matius 6:5 sudah tertulis,– “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Pada Matius 6:6,–“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi dan akan membalasnya kepadamu.

Pada Matius 6:7,—“Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata, doanya akan dikabulkan.

Ditegaskan lagi dalam Matius 6:8-13,– Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian,–“Bapa kami yang di sorga , Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Jadi adanya penyebaran Virus Corona di Dunia saat ini merupakan penggenapan dari perkataan Yesus Kritsus yang diucapkan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu dalam Injil Perjanjian Baru.

Karena itu kita saat ini diminta Allah untuk lebih intens lagi berhubungan dengan pribadi Allah di rumah kita masing -masing untuk beribadat dan berdoa bersama keluarga kita. Dan bila kita sudah bisa mengerti dan menyadari perkataan Yesus yang menguatkan iman kita dalam beribadat atau berdoa, barulah kita melakukan ibadat di Gereja untuk saling menguatkan satu sama lain dalam iman kepercayaan kita terhadap Juru Selamat dan Tuhan Kita Yesus Kristus.

Situasi darurat seperti saat ini hendaknya mengingatkan ajaran-ajaran Kristus yang mungkin selama ini terlupakan dalam gemerlap ibadah agama yang rutin kita lakukan.

Tak perlu diperdebatkan lagi, himbauan pemerintah untuk menghentikan berbagai ibadah agama yang mengumpulkan orang banyak adalah untuk menghentikan penyebaran virus Corona menjangkit pada kerumunan orang. Mematuhinya adalah agar tidak hidup kita tidak sia-sia dikuasai penyakit.

Dalam ruangan terkunci rapat saatnya kita menjalin kembali keintiman dengan Tuhan Yesus lewat percakapan doa, merasakan hadirat Allah yang menguasai kesendirian dan kesunyian. Berserah pada kuasa dan kehendak Nya.

Hubungan pribadi inilah yang nantinya segera menjadi kekuatan kita untuk menjadi garam dan terang bagi orang lain saat ini. Agar kita menjadi karya nyata Doa Bapa Kami yang menyebutkan, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga,”

Terutama dalam situasi seperti saat ini, apa saja yang bisa orang Kristen perbuat. Ada banyak keluarga keluarga tetangga kita yang miskin harus berdiam diri di dalam rumah. Mungkin mereka kekurangan makanan atau sedang sakit membutuhkan pertolongan. Bagaimana gereja dan umat kristiani mempersiapkan pertolongan bagi mereka yang membutuhkan?

Para petugas kesehatan, dokter dan perawat satu persatu jatuh sakit bahkan beberapa sudah meninggal karena terjangkit Corona. Walau kekurangan alat pelindung diri, namun mereka tetap menjalankan tugas memeriksa dan merawat pasien di rumah rumah sakit. Apa yang bisa kita lakukan membantu mereka?

Rumah-rumah sakit mungkin telah penuh sesak oleh pasien yang terus berdatangan. Sudah kah ada gedung gereja dipakai menjadi rumah sakit darurat untuk mengurangi beban rumah sakit yang ada?

Doa Bapa Kami yang ada dalam kepala setiap umat Kristen bukan jampi-jampi, tapi adalah arah perbuatan bagi setiap orang pada sesama saat dibutuhkan. Jangan habiskan pikiran dan perdebatan soal cara berdoa, karena Alkitab sudah jelas menegaskan.

Lihatlah, sebuah negara seperti China yang selama ini dituduh tidak bertuhan, bisa mengerjakan perintah Doa Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” walau harus melewati keganasan serangan Corona,— sekarang mengirimkan segala bantuannya ke seluruh penjuru dunia,– menjadi garam dan menjadi terang..

Sekaranglah Yesus memanggilmu, berbuat seperti orang orang dari China,— membantu sesama. Haleluyah!.

Penulis: Wakil Ketua Umum DPP Gerindra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *